Pemprov Riau Undang Mahasiswa Papua dan Papua Barat, Chairul: Silaturahmi Saja

Pemprov Riau Undang Mahasiswa Papua dan Papua Barat, Chairul: Silaturahmi Saja

RIAUMANDIRI.CO, Pekanbaru – Pemerintah Provinsi Riau mengundang sebanyak 30 mahasiswa asal Papua dan Papua Barat yang sedang menuntut ilmu di daerah ini. Pertemuan silaturrahim itu berlangsung di kantor Gubernur Riau, Jumat (6/9/2019).

Saat menyambut rombongan, Gubernur Riau Syamsuar didampingi Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, Danrem 031 Wirabima Brigjen TNI Muhammad Fajar, perwakilan dari Polda Riau, Ketua Harian Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Syahril Abubakar, Kepala Badan Kesbangpol Riau Chairul Rizki, dan tokoh masyarakat Riau.

Usia melakukan pertemuan, Kepala Kesbangpol Riau Chairul Rizki mengatakan, bahwa pertemuan ini dilakukan dalam rangka silaturahim antara Pemprov Riau, Forkopimda dengan mahasiswa asal Papua dan Papua Barat.


“Pertemuan tadi hanya silaturahmi saja, pak Gubernur ingin mempererat hubungan dan membicarakan hal-hal yang dianggap perlu,” katanya.

Dia menyampaikan, dalam pertemuan itu hadir mahasiswa asal Papua dan Papua Barat di Riau sebanyak 30 orang. Mereka berkuliah di beberapa universitas seperti Universitas Riau dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau.

Chairul menyampaikan, dalam pertemuan itu juga sempat dibahas mengenai bantuan pendidikan bagi para mahasiswa tersebut. Pemprov Riau juga komitmen terkait bantuan pendidikan ini, tidak hanya bagi mahasiswa asal Papua namun juga bagi mahasiswa lainnya.

Disinggung apakah saat pertemuan ada membahas persoalan yang terjadi di Papua, Rizki dengan tegas menyatakan tidak ada.

"Tidak ada dibahas mengenai apa yang terjadi di Papua belakangan ini. Mereka katakan, bahwa saat ini berada di Riau, maka mari bicara tentang Riau," katanya.

Selain itu, Rizki juga menyebut mahasiswa asal Papua dan Papua Barat tersebut juga sempat menyatakan kekagumannya kepada provinsi Riau. Karena di masyarakat Riau begitu menghormati keberagaman suku dan adat istiadat yang ada, termasuk menghargai para pendatang.

"Jadi mahasiswa asal Papua itu banyak juga yang hapal pantun. Kita harap silaturahmi dan hubungan harmonis dan dipertahankan," pungkasnya.**