Begini Kronologi Dua Prajurit TNI Tertembak di Papua

Begini Kronologi Dua Prajurit TNI Tertembak di Papua

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Dua prajurit TNI mengalami luka tembak akibat serangan sehari menjelang HUT ke-74 Kemerdekaan RI yang jatuh pada Sabtu, 17 Agustus ini.

Peristiwa itu terjadi saat konvoi dua unit kendaraan yang mengangkut 12 personel TNI Satgas Pamrahwan di Jalan Trans Wamena-Habema, Papua dihadang dan diserang sekelompok orang bersenjata.

Konvoi dua unit kendaraan TNI ini mendapat serangan saat melintas di sekitar danau Habema menuju Mbua, Kabupaten Nduga, Jumat (16/8) pukul 15.30 WIT.


Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayor Jenderal TNI Yosua Pandit Sembiring mengatakan, dua unit kendaraan itu baru selesai mengantar perbekalan bagi personel Pos Pamrahwan TNI yang berada di Mbua.

"(Mereka) mendapat tembakan sporadis dari Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) yang diduga pimpinan Egianus Kogoya di sekitar Km 39 Jalan Trans Wamena-Habema," ujar Yosua dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/8).

Yosua mengatakan tembakan berasal dari dua arah, yaitu ketinggian dan lembah yang berada di kanan dan kiri jalan. 

Dalam posisi terjepit sebanyak 12 personel TNI yang bertugas mengawal konvoi segera turun meninggalkan kendaraan dan bereaksi dengan membalas tembakan. Kontak tembak berlangsung selama kurang lebih 20 menit. 

Tembakan balasan dari para personel TNI membuat kelompok tersebut melarikan diri. Setelah medan berhasil dikuasai, 2 prajurit TNI dilaporkan mengalami luka tembak. 

Prajurit yang tertembak, yakni Pratu Pànji tertembak pada bagian lengan kiri dan Pratu Sirwandi tertembak pada paha kiri. 

"Saat ini keduanya telah dievakuasi dan mendapat perawatan medis di RSUD Wamena. Kedua prajurit berasal dari satuan Yonif 751/VJS," ujar Yosua.

Yosua menyatakan pihaknya telah memerintahkan seluruh personel pos-pos Satgas Pamrahwan meningkatkan kesiapsiagaan dan mengawasi jalan atau medan yang kemungkinan dijadikan sebagai jalan pelarian KKB tersebut.



Tags TNI