Puji Kapolda Irjen Fakhrizal, Basko: Sumbar Butuh Pemimpin Pro Rakyat

Puji Kapolda Irjen Fakhrizal, Basko: Sumbar Butuh Pemimpin Pro Rakyat

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Pengusaha Minang H Basrizal Koto menyatakan Sumatera Barat ke depan butuh pemimpin yang jelas keberpihakannya kepada rakyat. Pemimpin yang tegas dan berani mengambil keputusan untuk kepentingan masyarakat dan daerahnya.

“Dari sisi pengusaha, kami juga memerlukan iklim investasi yang kondusif dan adanya kepastian hukum. Terus terang, sebagai pengusaha kami beberapa tahun belakangan merasa tidak nyaman dan tidak tentram berusaha di kampung sendiri. Untuk itu, kami menaruh harapan besar Pak Fakhrizal bisa menjadi pemimpin Sumatera Barat ke depan,” kata Basko, panggilan akrab Basrizal Koto dalam pertemuan dengan Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal di Mapolda Sumbar, Kamis (8/8/2019) sebagaimana dikutip dari harianhaluan.com (Haluan Media Group).

Dalam pertemuan yang juga dihadiri Irjen Pol Muhammad Zakhlin Letter, Widyaiswara Utama Lemdiklat Polri itu, Basko mengenang betapa tanggap, tegas dan cepatnya seorang Irjen Fakhrizal mengambil keputusan untuk kepentingan dunia usaha plus kepentingan ribuan karyawan di dua unit usahanya di Padang, yakni Basko Hotel dan Basko Grand Mall. 


Waktu itu, awal Februari 2018. Basko Hotel dan Basko Grand Mall yang memiliki sekitar 1.500 karyawan mengalami pemutusan aliran listrik berminggu-minggu akibat dampak sengketa hukum dengan PT KAI. Manajemen dua unit usaha Basko itu sudah berupaya ke mana-mana untuk mencari solusi agar listrik bisa hidup. Namun, selama dua minggu lebih itu, tidak ada satu pun pihak yang dapat memberi jalan keluar. Padahal ribuan karyawan yang notabene rakyat Sumatera Barat itu, sudah terancam dirumahkan karena tidak bisa beraktivitas di tempat usahanya.      

Kapolda Sumbar Irjen Fakhrizal yang baru saja pulang umrah, mengetahui peristiwa itu langsung turun ke lokasi. Bersama Ketua DPRD Sumbar Hendra Irwan Rahim, Kapolda berdialog dengan para karyawan, manajemen hotel dan mall. Sambil menangis, karyawan mengadu dan minta tolong kepada Kapolda agar tempat mereka mencari nafkah bisa aktif dan beroperasi lagi. Fakhrizal lalu mengontak PLN dan pihak terkait. Dalam pertemuan yang tidak sampai setengah jam itu, Kapolda dengan tegas dan jelas langsung memerintahkan PLN untuk menghidupkan listrik.

“Saya menghormati hukum. Saya tidak akan masuk dan mencampuri proses hukum yang sedang berjalan. Namun, demi kepentingan rakyat, kepentingan ribuan karyawan yang mencari nafkah di dua tempat usaha ini, saya perintahkan PLN untuk menghidupkan listrik hari ini juga. Saya dan Pak Ketua DPRD Sumbar yang akan bertanggung jawab,” kata Irjen Fakhrizal, kala itu.

Hari itu juga, listrik menyala kembali di Basko Hotel dan Basko Grand Mall. Karyawan dan keluarganya mengucap syukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada Kapolda dan Ketua DPRD Sumbar. Sementara perkaranya, setelah itu terus berproses di jalur hukum. Ribuan karyawan pun tetap bisa bekerja tanpa gangguan sama sekali. 

“Terima kasih Pak Kapolda. Keberpihakan seperi itulah yang dirindukan rakyat Sumatera Barat. Keberanian, ketegasan dan kecepatan bertindak tapi tetap dalam koridor hukum. Rakyat butuh pemimpin seperti ini. Pengusaha juga perlu kenyamanan dan kepastian. Jika ada pemimpin seperti ini di Sumbar, kami akan tambah investasi di sini. Kami punya lahan di By Pass, akan kami buka lagi lapangan usaha baru di sana,” kata Basko, Ketua Ikatan Keluarga Minang Riau (IKMR) ini.

Menanggapi harapan dan aspirasi Basko, Kapolda Irjen Fakhrizal dengan tersenyum menyatakan, bahwa apa yang dilakukannya setahun lampau itu, bukanlah sesuatu yang luar biasa.          

“Itu memang sudah tugas saya Pak Bas. Sikap saya untuk semua hal yang menyangkut kepentingan dan ketentraman masyarakat, kepentingan dan nama baik daerah, jelas dan lugas. Tidak hanya di daerah saja, jika pun itu harus berhadapan dengan pusat sekali pun, saya akan suarakan apa adanya. Termasuk ketika ada informasi ada orang yang akan mengebom daerah ini, saya katakan terbuka, tidak mungkin ada warga Sumbar mau merusak daerahnya sendiri. Orang Sumbar cinta dengan kampung halamannya. Saya pastikan itu,” kata Fakhrizal.

Pakek-nya hati Jenderal bintang dua, ini sebagian besar sudah diketahui kolega dan masyarakat. Berani dan tegas dilandasi cinta terhadap kampung halaman. “Saya saksi hidup, kalau sudah menyangkut hal-hal prinsip apalagi menyangkut nama baik dan kepentingan daerah, sepanjang itu benar, jabatannya akan dipertaruhkannya,” kata Jon Mathias, putra Solok Selatan yang berprofesi sebagai Pengacara di Jakarta.


Reporter : ZE