Demo Soal Karhutla, Ini 6 Tuntutan Ratusan Mahasiswa Unri ke Gubernur Riau

Demo Soal Karhutla, Ini 6 Tuntutan Ratusan Mahasiswa Unri ke Gubernur Riau

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Ratusan mahasiswa Universitas Riau yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menggelar demonstrasi ke Kantor Gubernur Riau, Senin (5/8/2019). Mereka menuntut agar Gubernur Riau, Syamsuar, sebagai komandan Satuan Tugas (Satgas)  Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), menyelesaikan kebakaran yang terjadi di wilayah Riau yang sudah menimbulkan kabut asap tebal.

Presiden Mahasiswa Unri, Syafrul Ardi, saat berorasi mengungkapkan keresahan yang dirasakan oleh masyarakat Riau dan kaum intelektual terkait kasus pembakaran hutan dan lahan di awal tahun 2019. Hingga saat ini terlihat masih lemahnya peran pemerintah daerah dan aparat dalam memberantas pelaku pembakaran hutan dan lahan di Riau. 

“Sebagai pimpinan tertinggi di Riau dan punya wewenang, untuk itu kami Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau menyampaikan tuntutan kepada Gubernur Riau untuk menyelesaikan karhutla di Riau,” teriak Ardi. 


Pada kesempatan tersebut mahasiswa juga mengatakan bahwa, kabut asap yang terjadi di Riau ini tidak sesuai dengan slogan atau pun tema Hari Ulang Tahun (HUT) ke 62 Provinsi Riau, yang bertemakan “Riau Hijau Bermartabat".  Slogan tersebut hanya sebatas tema dan buktinya sampai hari ini Riau masih saja dilanda kabut asap akibat karhutla.

"Tak malukah pada Hari Jadi Riau ke-62 menerapkan tema Riau Hijau Martabat. Bukan hijau, asap yang ada. Mana Riau hijau bermartabat itu," terika mahasiswi Fitri Susanti. 

"Haruskah kami setiap keluar menggunakan masker, kami ingin menghirup udara segar. Mana Riau yang katanya hijau bermartabat itu,” teriaknya lagi. 

Setelah berorasi selama lebih satu jam, akhirnya aksi demo mahasiswa Unri ini langsung diterima oleh Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution, di halaman Kantor Gubernur Riau. Saat menemui mahasiswa Wagubri menyempatkan diri untuk berdialog dengan mahasiswa. Dan Wagubri juga akan menyampaikan tuntutan mahasiswa kepada Gubernur Riau. 

“Perlu diketahui apa yang menjadi keprihatinan mahasiswa juga menjadi keprihatinan kami. Tidak ada yang berkeinginan terjadi kebakaran hutan dan lahan di Riau seperti ini," kata Wagubri kepada mahasiswa. 

Terkait dugaan pelaku karhutla yang dilakukan oleh korporasi, Wagubri meminta kepada mahasiswa jika mempunyai bukti yang kuat, silakan melaporkan kepada Pemprov Riau. Maka pihaknya akan menjamin untuk melanjutkan proses hukumnya.

"Kalau tahu ada pihak perusahaan membakar, yang benar dan bisa dibuktikan, tunjukan kepada saya, saya jamin akan diteruskan proses hukumnya," kata Wagubri.

Setelah berdialog dengan mahasiswa, Wagubri langsung disuguhkan surat pernyataan tuntutan dari mahaiswa, untuk disampaikan kepada Gubernur. Wagubri pun menerima surat tersebut dan menuliskan di dalam surat pernyataan tersebut.

“Terimakasih kepada anak-anak mahasiswa, dan tuntutan ini akan disampaikan kepada Gubernur Riau,” dan surat tersebut diteken oleh Wagubri dan juga tanggal terima oleh Wagubri Edy Natar Nasution.

Berikut 6 isi tuntutan mahasiswa Unri, pertama menuntut Gubenrur Riau untuk menyelesaikan karhutla selama 7 hari kerja. Kedua menuntut Gubernur Riau untuk mengungkap aktor intelektual berdasi atau korporasi paling lambat 3 hari kerja.

Ketiga menuntut Gubernur Riau adakan dialog terbuka antar satgas karhutla dan mahasiswa Universitas Riau. Keempat melibatkan mahasiswa dalam satgas karhutla, kelima hentikan diskriminasi hukum pada masyarakat bawah atau buruh yang menuntut pemerintah untuk mencabut izin perusahaan pembakar lahan. Dan keenam menuntut pemerintah daerah dan pusat untuk membentuk tim gabungan pencari fakta karhutla Riau. 

Reporter: Nurmadi