EMP Malacca Strait Bakal Tambah 6 Sumur Baru, Wabup Meranti: Selesaikan Polemik dengan Baik

EMP Malacca Strait Bakal Tambah 6 Sumur Baru, Wabup Meranti: Selesaikan Polemik dengan Baik

RIAUMANDIRI.CO, MERANTI - Wakil Bupati Kepulauan Meranti H Said Hasyim dan rombongan meninjau lokasi operasional sumur minyak Energi Mega Persada (EMP) Malacca Strait S.A, di Daerah Makam, Desa Tanjung, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Rabu (31/7/2019).

Field Manager EMP Malacca Strait Imam Wahyudi mengatakan, lokasi sumur minyak ini beroperasi di antara Desa Tanjung Darul Takzim dan Desa Tanjung Kecamatan Tebing Tinggi Barat, dengan luas lahan operasi (Land Required) 78.000 M2 lebih. 

"Sumur ini telah mulai beroperasi sejak tahun 2017 lalu, dengan jumlah produksi minyak mentah dari sumur minyak TB 1 di lokasi tersebut sebesar 490 Barel/Hari (1 Barel = 159 L)," ujar Imam.


Ke depan, katanya, perusahaan akan melakukan pengembangan usaha dengan menambah 6 sumur baru. Jika rencana ini terealisasi perusahaan Grup Bakrie ini akan memilki 8 sumur minyak.

Saat ini diakui Wahyudi, pihaknya tengah mengajukan izin ke SKK Migas dan jika tidak ada halangan diperkirakan izin itu akan keluar pada bulan September 2019 mendatang. 

"Setelah izin itu keluar barulah kita akan membangun sumur minyak baru," jelas Wahyudi.

Namun untuk membangun sumur minyak baru bukan hanya masalah izin dari SKK Migas saja yang harus dituntaskan perusahaan, tapi juga masalah ganti rugi tanaman rakyat yang terkena operasional sumur minyak baru.

Dari penuturan Imam Wahyudi, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan masyarakat yang di fasilitasi oleh Kades setempat. Namun hingga saat ini belum menemukan kata sepakat terkait ganti rugi rumpun tanaman rakyat. Pihak perusahaan mau mengganti rugi dengan mengacu pada ketentuan di mana tiap rumpun tanaman sagu masyarakat dihargai sebesar Rp500 ribu. Sementara tuntutan dari masyarakat sebesar Rp2,5 juta.

"Terkait tuntutan masyarakat itu kita sudah mencoba mengkomunikasikan dengan perusahaan dan sesuai aturan perumpun di harga 500 ribu rupiah, namun nilai itu sifatnya fleksibel karena kita akan negosiasi lagi hingga ditemukan kesepakatan," ujar Imam.

Menyikapi polemik tersebut, Wakil Bupati Meranti Said Hasyim meminta perusahaan dapat menyelesaikan dengan baik, caranya berkoordinasi dengan kepala desa setempat untuk mencari jalan keluar terbaik. 

Wabup juga berharap perusahaan pengeboran minyak daratan ini dapat meningkatkan produksinya karena akan berdampak pada peningkatan dana bagi hasil (DBH) migas untuk Meranti. DBH Migas ini nantinya akan dipergunakan untuk menggesa pembangunan di Kepulauan Meranti. 

Turut bersama Wakil Bupati Asisten, II Setdakab Meranti Syamsuddin, Kabag Humas dan Protokol, Meranti Hery Saputra, Camat Tebing Tinggi Said Jamhur, Sekretaris Dinas Perindag Meranti Rudi MH, Field Manager EMP Malacca Strait Imam Wahyudi, SHE Manager Mega Nainggolan, Humas Iswardi, Kades Tanjung Darul Takzim Mahmuddin, Kades Tanjung Marzlin Kades SKM.