Api Kembali Menyala di Lahan Gambut Siak, Ini Penyebabnya

Api Kembali Menyala di Lahan Gambut Siak, Ini Penyebabnya

RIAUMANDIRI.CO, SIAK - Api kembali menyala di sejumlah titik tertentu di lahan gambut Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, Riau. Tim penanggulangan karhutla terus melakukan upaya pemadaman dan pendinginan. 

"Kebakarannya yang kemarin juga, sebenarnya sudah dingin. Tapi yang didinginkan itu kebanyakan yang dekat sumber air, yang di tengah-tengah ada juga sebagian belum ditangani," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Siak, Syafrijal, kemarin.

Menurutnya, hal tersebut akibat cuaca yang panas dan angin kencang sehingga api di lahan gambut menyala lagi. Kebakaran tersebut terjadi pada Senin (29/7) di lokasi yang pernah terbakar juga sebelumnya dengan luas mencapai 15 hektare.


Meski begitu, pada dasarnya tim pemadaman awal sudah keliling melakukan penyekatan agar api tidak meluas. Tapi karena lahan gambut, ada sebagian yang tidak terdeteksi untuk dituntaskan.

Kabut asap sendiri menurut warga terpantau pada Selasa pagi dan berkurang hingga siang. Itu karena Siak termasuk salah satu yang mengalami kebakaran lahan dalam beberapa hari terakhir ini.

Selain di Kecamatan Dayun, kebakaran lahan pekan lalu juga terjadi di Desa Sri Gemilang, Kecamatan Koto Gasib. Luasnya mencapai 30 hektare dengan lahan yang terbakar sebagian besar merupakan area perusahaan perkebunan sawit.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Siak menyatakan sudah menginstruksikan kepada tiap pusat kesehatan masyarakat di kecamatan untuk mengantisipasi dampak kabut asap. Akan tetapi pihaknya hanya bisa memantau dan merasakan dengan kasat mata alat pengukur Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) setempat tidak berfungsi.

"Sudah diinstruksikan ke puskesmas untuk antisipasi, bagi pasien yang terdampak agar segera ditanggulangi. Tanpa diperintah pun harus dilaksanakan," kata Kepala Bidang Pelayanan Masyarakat Dinkes Siak, Sumiyanti.

Maka dari itu, jika jajarannya merasakan ada kabut asap akan diingatkan Puskesmas mempersiapkan masker. Sementara terkait data pasien yang sudah terdampak kabut asap pihaknya mengatakan hal tersebut masih dalam proses rekap.