Pemdes dan PKK Desa Danau Olah Buah Sukun Jadi Keripik Sutel

Pemdes dan PKK Desa Danau Olah Buah Sukun Jadi Keripik Sutel

RIAUMANDIRI.CO, TELUK KUANTAN - Berawal dari keinginan mengembangkan potensi desa berupa buah sukun yang melimpah, Pemerintah Desa Danau, Kecamatan Kuantan Hilir Seberang, Kabupaten Kuantan Singingi, Riau membuat inovasi baru yakni menjadikan buah sukun sebagai keripik Sutel (sukun tela-tela).

Hal ini dikatakan Kepala Desa Danau, Raja Yosi Saputra saat ditemui Riaumandiri.co, Senin (29/7/2019) di kantornya. Dia bilang, gagasan ini lahir sejak tahun 2018 lalu, melihat banyaknya tanaman sukun di Desa Danau, sehingga memanfaatkannya untuk peningkatan perekonomian masyarakat desa. 

Dengan adanya gagasan tersebut, pada tahun 2019 ini Pemdes bersama Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Danau mewujudkan gagasan tersebut dengan memanfaatkan buah sukun menjadi keripik sutel.


"Kampung kami ini memang banyak tanaman sukun, namun selama ini buah sukun tersebut belum terkelola dengan baik. Alhamdulillah, sekarang Pemdes Danau sudah mengeluarkan produk rumahan yakni keripik sutel," ujarnya.

Dia mengatakan untuk memaksimalkan pengelolaan buah sukun menjadi keripik sutel, tahun ini Pemdes Danau sudah menganggarkan pemberdayaan untuk PKK seperti pelatihan pengelolaan serta pengadaan sarana atau alat pengelolaan keripik sutel.

"Sementara ini kita baru mengenalkan produk keripik sutel. Namun akan kita produksi untuk diperjualbelikan setelah selesainya pelatihan dan pengadaan sarana pengelolaan keripik sutel bagi ibu-ibu PKK," sebutnya.

Sementara itu, Ketua PKK Desa Danau, R. Bingda Fiana mengatakan keripik sutel memiliki tiga varian rasa, yakni rasa original, jagung bakar, dan jagung manis yang dijual dengan harga Rp5.000 per bungkus. 

Terkait bagaimana inovasi pemasaran keripik sutel, ia menerangkan rancangan pemasaran akan dilakukan lewat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Danau.

"Nanti keripik sutel yang dihasilkan kita ini akan dibeli oleh BUMDes, dan kemudian BUMDes akan memasarkan melalui pihak ketiga seperti di toko oleh-oleh atau mini market serta melalui media sosial," tuturnya.


Reporter: Suandri