DPRD Riau Minta Wali Murid Buat Pernyataan Resmi Terkait Pungutan Rp5,5 Juta untuk Lokal Baru

DPRD Riau Minta Wali Murid Buat Pernyataan Resmi Terkait Pungutan Rp5,5 Juta untuk Lokal Baru

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Ketua Komisi V DPRD Provinsi Riau Aherson meminta wali murid yang inginkan penambahan lokal baru di SMAN 15 Pekanbaru agar mengirim surat ke Dinas Pendidikan dan menyampaikannya ke DPRD Riau.

Aherson mengaku telah menerima laporan soal wali murid dan pihak sekolah telah membuat kesepatan dengan pihak komite terkait penambahan ruang belajar. Hal ini dilakukan karena ada siswa yang tidak bisa masuk sekolah negeri lantaran kekurangan kuota zonasi.

"Buat surat resmi pernyataan dari semua wali murid yang menyatakan kesediaan untuk membayar penambahan ruang belajar. Nanti kita koordinasikan dengan Dinas Pendidikan. Tapi harus sepakat semua wali murid, jangan tidak kompak," kata Aherson di Kantor DPRD Riau, Senin (15/7/2019).


Terkait proses pembangunan ruang belajar yang diperkirakan bakal memakan waktu cukup lama, Aherson bilang hal ini akan dikaji secara terknis terkait kesiapan sekolah yang akan menambah ruang belajar terebut.

"Teknisnya seperti apa akan kita pelajari. Kita tidak mengiyakan apa keputusan mereka, kalau memang sekolah siap untuk itu, membangunnya berapa lama, terus selama pembangunan anak-anak belajar di mana. Akan kita panggil pihak sekolah nanti membicarakan masalah ini, seperti apa gambaran jumlah guru dan proses belajar mengajarnya," kata Aherson.

Dia menambahkan persoalan ini dikarenakan pemerintah belum mampu menyiapkan fasilitas yang mencukupi di sekolah negeri di lingkungan padat penduduk. Sehingga dari jarak 800 meter saja, kuota zonasi sudah penuh. 

"Contoh di daerah Panam, sekolah (SMA) negeri cuman satu di situ, otomatis enggak tertampung," kata dia.

Menurut Aherson, khusus SMA atau SMK seharusnya penerimaan siswa antara sekolah negeri dan swasta dibagi masing-masing 50 persen. 

"Kalau kita siapkan negeri semua nanti swasta mau hidup dari mana. Kita minta swasta lebih bagus kualitasnya dari negeri supaya orang berbondong-bondong ke swasta, di negara lain kan begitu. Orang bayar mahal pun mau tapi mutunya bagus. Tapi sekarang kita lihat swasta jadi tampungan bagi anak-anak yang tak lulus di negeri," katanya.


Reporter: Rico Mardianto