Saksi Jokowi-Amin Benarkan Ada Materi Kecurangan Bagian dari Demokrasi

Saksi Jokowi-Amin Benarkan Ada Materi Kecurangan Bagian dari Demokrasi

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Keponakan dari Mahfud MD, Hairul Anas Suaidi tidak masuk daftar peserta Training of Trainer (ToT) yang diinisiasi Direktor Saksi Tim Kemenangan Nasional (TKN) Jokowi-Maruf, 20-22 Februari 2019 di Hotel El Royal, Jakarta.

Hal ini ditegaskan saksi fakta Anas Nasikin yang dihadirkan Tim Hukum Jokowi-Maruf dalam sidang kelima Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019 di ruang sidang Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Jumat (21/6/2019). 

Anas mengaku tidak kenal sama sekali dengan Hairul. Namun ia membenarkan adanya materi kecurangan bagian dari demokrasi seperti disinggung Hairul dalam kesaksiannya, Senin (17/6) lalu. 


"Ingin saya jelaskan, yang sempat menjadi isu hangat kemarin, itu materi di sesi saya, 'kecurangan bagian dari demokrasi,'" jelas Anas yang juga panitia sekaligus salah satu pemateri dalam ToT dimaksud.

Hairul sendiri merupakan saksi fakta yang dihadirkan Tim Hukum Prabowo-Sandi selaku pemohon. 

"Karena dia (Hairul) menyebut partainya, kita kroscek surat rekomnendasi dari partai, paling bawah hanya nama Anas," tutur Anas. 

Hanya dari penjelasan rekan separtai Hairul di Partai Bulan Bintang (PBB), lanjut Anas, bersangkutan belum hadir saat dirinya memaparkan materi tersebut 

"Dia belum hadir di forum sehingga bisa diperkirakan tidak tahu apa yang kami sampaikan," urainya. 

Hakim Manahan MP Sitompul lantas bertanya tujuan materi itu dikemukakan untuk mengajak, memotiviasi, atau hanya menyatakan keadaan yang biasa. Menurut Anas, materi itu semestinya dipahami secara utuh. 

"Kalau Yang Mulia di satu slide itu dan lihat slide-slide berikutnya, maka memang itu sengaja ditulis begitu mengagetkan supaya ada perhatian," jawab Anas. 

"Tujuannya untuk apa? kita ingatkan bahwa kecurangan yang niscaya, kita tidak mau menuduh siapapun, tapi itu niscaya. Karena itu kita perlu mengantisipasinya agar di dalam pemiu yang akan datang," imbuh tenaga ahli Fraksi PKB di DPR ini.