Zurich Gencar Penetrasi Produk Asuransi ke Daerah

Zurich Gencar Penetrasi Produk Asuransi ke Daerah

MEDAN (HR)- Perusahaan asuransi PT Zurich Topas Life (Zurich) makin gencar melakukan penetrasi produk asuransi ke daerah. Selain untuk memperluas basis nasabahnya, gencarnya penetrasi tersebut seiring dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada industri keuangan untuk memasyarakatkan asuransi hingga ke pelosok Tanah Air.

"Kami bekerja keras memperkenalkan produk asuransi ke daerah-daerah di Indonesia, di tengah maraknya perusahaan asuransi lain yang fokus menggarap Jakarta dan kota besar lainnya," papar CEO & President Director Zurich, Oemin Handajanto disela-sela launching Produk Srikandi Protection Amani di Medan, Selasa (17/3).

Oemin mengatakan, penetrasi ke kota-kota kecil juga perlu untuk membantu tumbuhnya agen penjualan di sana. Menurut Oemin, penetrasi asuransi secara nasional baru sekitar 5 persen, sehingga 95 persen bisa dikategorikan sebagai penduduk yang belum tersentuh asuransi dan kebanyakan berada di kota-kota di luar Jakarta. “Kami ingin semakin banyak masyarakat Indonesia yang memahami perlunya proteksi untuk perlindungan diri dan keluarga,“ paparnya. Pemilihan Medan, papar Oemin, karena Ibukota Provinsi Sumatera Utara itu memiliki potensi yang sangat besar.

Berdasarkan data statistik, Perekonomian Sumatera Utara pada triwulan II-2014 tumbuh sebesar 5,5 persen secara year on year/ yoy atau tahunan, sedikit melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I-2014 sebesar 5,6 persen. Penggerak utama perekonomian Sumatera Utara pada semester I-2014 berasal dari sektor pertanian, dan sektor perdagangan, hotel & restoran (PHR). Sedangkan, inflasi lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya, yaitu dari 7,69 persen (yoy) menjadi 6,17 persen (yoy) atau lebih rendah dibandingkan dengan inflasi nasional 7,70 persen (yoy), seiring dengan tercukupinya pasokan pangan, stabilnya inflasi inti (core inflation), serta suksesnya gerakan pengendalian inflasi program 4K oleh TPID Provinsi dan TPID Kota/Kabupaten di Sumatera Utara. Kinerja ekonomi makro tersebut ditunjang dengan kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Sumatera Utara masih menunjukkan tren yang meningkat, begitu juga dengan kondisi kesejahteraan. Hal itu tercermin dari berbagai indeks seperti indeks ketenagakerjaan, indikator jumlah tenaga kerja, indeks penghasilan, indeks keyakinan konsumen, dan Nilai Tukar Petani. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) provinsi Sumatera Utara juga masih cukup baik.

Pemprov Sumatera Utara pun pada tahun ini, menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2015 mencapai 6,28 persen dengan asumsi semakin membaiknya perekonomian daerah itu. Target tersebut diperkirakan tetap di atas angka nasional yang pada 2015 disebutkan di kisaran 5,5 hingga 6 persen. Sebelumnya Bank Indonesia (BI) Wilayah IX (Sumut-Aceh) menyatakan, meski melambat di semester I, tetapi angka pertumbuhan ekonomi Sumut yang sebesar 5,54 persen masih di atas angka nasional 5,17 persen.

Bidik Perempuan
Berkaitan dengan penetrasi, Oemin mengatakan, Zurich kembali menghadirkan Srikandi Protection Amani, sebuah produk proposisi terbaru unit link prestigio yang membidik kaum perempuan. Program terbaru ini merupakan perluasan dari Srikandi Protection yang sukses dipasarkan sejak enam bulan lalu.

“Animo masyarakat terhadap produk kami sangat tinggi. Khusus Srikandi Protection Amani, Zurich memberi perluasan dari segmen pemilihan pengelolaan dana investasinya, yakni dana investasi berbasis syariah, yang cocok untuk warga di kota-kota kecil, yang menjadi fokus garapan kami,“ kata Oemin.

Head of Proposition of Zurich Ade Bungsu menjelaskan Zurich dalam melakukan penetrasi menyiapkan beberapa program seperti menawarkan rider baru atau produk baru, kemudian memperbarui produk yang sudah ada serta memberi nilai tambah atau manfaat yang lebih kepada pemegang polis. Srikandi Protection Amani papar Ade, memberikan perlindungan hingga 1 miliar rupiah bila tertanggung terdiagnosa salah satu dari 44 penyakit kritis hingga usia 85 tahun. Selain itu, Zurich menawarkan pergantian biaya medical check up atau diagnosa awal sebesar 10 juta selama 12 bulan, lalu memberi dana pemulihan 3 juta per bulan selama lima tahun pertama dan kenaikan 15 persen per tahun sebelum berusia 65 tahun. Keunggulan lainnya ada pembebasan pembayaran premi dasar dan premi top up berkala apabila tertanggung menderita cacat total dan tetap atau terdiagnosa salah satu dari 43 penyakit kritis sebelum berusia 65 tahun.

“Ada santunan meninggal dunia juga 250 juta rupiah sebelum berusia 100 tahun dan potensi pengembalian investasi yang optimal melalui dana investasi Zurich Link Rupiah Amani Equity Fund,” kata Ade.

Konsumen tambahnya bisa mengikuti program tersebut mulai dengan biaya premi minimal 200 ribu rupiah per bulan atau mengikuti paket yang ditawarkan dengan premi awal 450 ribu per bulan. Chief Marketing Officer Zurich, Heru Gunadi mengatakan, pemasaran produk Srikandi Protection Amani sedikit berbeda dengan Srikandi Protection sebelumnya yang menawarkan undian hadiah berlibur ke Swiss, Prancis, Italia dan bermain air di Raja Ampat Papua.

“Kali ini kami bekerja sama dengan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), di mana setiap polis yang diterima, Zurich menyisihkan 100 ribu rupiah untuk membantu anak-anak penderita kanker mulai 2 Maret hingga 31 Mei 2015,” kata Heru.

Upaya tersebut papar Heru mendapat sambutan luar biasa, karena banyak nasabah yang ingin berbagi kepada sesama. Sebagai informasi, produk sebelumnya Srikandi Protection mampu berkontribusi 30 persen terhadap pendapatan premi tahun lalu hanya dalam enam bulan. Sebab itu, Zurich optimistis dengan produk reposisi tersebut pasti memiliki pasar. Apalagi, setelah diluncurkan di Surabaya baru-baru ini mendapat animo antusias dari nasabah.(rls/ara)