Kehilangan Ani Yudhoyono, SBY Tetap Tegar

Kehilangan Ani Yudhoyono, SBY Tetap Tegar

RIAUMANDIRI.CO - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memperlihatkan ketegarannya di tengah duka kehilangan istri tercintanya Ani Yudhoyono untuk selamanya. SBY dan keluarga ikhlas Ani Yudhoyono kembali ke pangkuan Yang Maha Kuasa.

SBY menceritakan bagaimana sel kanker di tubuh Ani Yudhoyono mendadak ganas. Padahal, selama 4 bulan menjalani perawatan intensif, Ani Yudhoyono sempat mengalami peningkatan kondisi tubuh. Bahkan Ani Yudhoyono sempat diberi kesempatan untuk keluar kamar perawatan, karena kondisinya dinilai sudah lebih baik.

Namun, Ketum Partai Demokrat (PD) itu mengungkapkan, sel kanker di tubuh istri tercintanya itu mendadak meningkat tajam. Tubuh Bu Ani kembali drop dan menjalani tindakan medis di ICU.


"Memang dokter menyatakan sel-sel kanker yang ada dalam Ibu Ani menurun sangat tajam, itulah yang membuat kami bersyukur dan berharap agar penyakit kanker darah Ibu Ani bisa disembuhkan," kata SBY di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, jawa Barat, Sabtu (2/6/2019).

"Namun Allah menetapkan lain, tiga hari yang lalu tiba-tiba ada ledakan dari sel-sel kanker yang tadi sudah dilumpuhkan itu meningkatkan dengan sangat tajam. Sehingga tim dokter kewalahan sehingga masuk ICU," sambungnya.

Pada saat itu, SBY melihat langsung bagaimana istrinya berjuang melawan kanker darah yang menyerang sel-sel tubuhnya. Sampai-sampai, kata SBY, salah satu perawat di RS Singapura mengakui Bu Ani adalah sosok yang kuat.

"Saya dua hari dua malam ada di tempat istri tercinta berjuang untuk melawan kanker yang ganas yang menyerang tubuhnya. Kemarin saya diberitahu beberapa perawat dari rumah sakit di Singapura mengatakan itu madam Ani is strong woman. Ini mestinya sudah kembali ke maha kuasa, tapi masih bertahan," kata SBY.

Bahkan, sampai 1 jam sebelum Ani Yudhoyono tutup usia, SBY beserta dua anaknya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) masih sempat berkomunikasi. Meski pada saat itu, Ani Yudhoyono dalam keadaan deep sleep.

Ketika itu, SBY dan keluarga merasa Ani Yudhoyono merespons komunikasi terakhir di ruang perawatan.

"Tapi subhanallah saya dengan ananda AHY, EBY, keluarga kami berkomunikasi mestinya dia tidak bisa mendengar tetap saya melihat di kelopak mata ada titik-titik air mata, she listening to us, karena mungkin orang yang disayangi masuk dalam hati dan pikiran. Saya ambil tisu saya, saya hapus air matanya, saya bersihkan, saya sampaikan Memo kami semua ada di sini, air mata saya yang jatuh ini, air mata cinta, air mata kasih, air mata sayang, menyatu dengan air matamu semoga ini diterima Allah SWT," tutur SBY.

Di saat itu juga SBY dan keluarga berharap Ani Yudhoyono bisa siuman. Namun, Allah punya jalan lain. SBY dan keluarga tegar melepas kepergian Ani Yudhoyono setelah berjuang melawan kanker darah. 

"Anak-anak saya akan berdoa diamini, ya Allah yang maha pengasih, maha penyayang, Tuhan yang maha menyembuhkan, Tuhan yang maha mengabulkan, aku bermohon kepadamu ya Allah panjangkan usia istri tercinta kalau itu membawa kebaikan. Tetapi kami ikhlas untuk istri tercinta kembali ke hadirat-Mu kalau itu membawa kebaikan, diamini semua. Saya melihat sepertinya wajah Ibu Ani saya bisa melihat bahagia, rileks, dan memang beberapa saat kemudian sangat tenang semua menyaksikan," kata SBY.

"Saya ucapkan, Ibu selamat jalan semoga Memo hidup tenang di sisi Allah SWT. Saya sedang menata hati saya, saya keluarga memohon doa semoga almarhumah hidup tenang di sisi Allah SWT, saya memohon kami semua diberi ketabahan menghadapi ujian yang diberikan," lanjutnya.