Menhan Ryamizard: Kalau Bangsa Ini Pecah untuk Apa Ada Pemilu?

Menhan Ryamizard: Kalau Bangsa Ini Pecah untuk Apa Ada Pemilu?

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA – Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyayangkan adanya kerusuhan hingga menimbulkan korban jiwa setelah Pemilu 2019 berlangsung. Pemilu yang menjadi syarat sebuah negara dianggap demokratis, dianggapnya malah memecah belah rakyat Indonesia. 

Karena itu, Ryamizard berharap pertentangan yang terjadi di antara masyarakat akibat  pemilu segera berakhir. Kerusuhan setelah pemilu diharapkannya juga tidak terjadi lagi.

"Saya imbau kepada masyarakat rakyat kita usahakan tidak terjadi seperti itu. Sekarang tidak ada 01, 02 karena itu teman-teman saya. Saya tidak benci sama teman saya. Pilihan itu tergantung mau pilih mana, asal tidak ribut. Untuk apa ribut-ribut, kita pecah karena politik, kita pecah karena pemilu. Kalau bangsa ini pecah untuk apa ada pemilu?" kata Ryamizard di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (30/5). 


Mengenai adanya demonstrasi dari sejumlah kelompok yang tidak puas dengan hasil penghitungan dari KPU, Ryamizard tidak mempermasalahkannya. Hanya saja, dia meminta demonstrasi tidak sampai menimbulkan tindak kekerasan, seperti melempari batu ke arah polisi yang berjaga. 

"Polisi kasihan dilempar. Dia petugas tidak tahu apa-apa kepalanya sampai bocor," ujarnya.

Sebagai menteri pertahanan, Ryamizard juga tidak ingin ada alat pertahanan negara seperti TNI terlibat aktif dalam kekisruhan selepas pemilu. Pasalnya, jika TNI sampai terlibat aktif, bakal ada tindakan tegas yang dilakukan. 

"Kalau saya turun tidak ada lagi negoisasi saya selesaikan dengan sebaik-baiknya.