Rombongan Mahasiswa Perikanan UIR Tinjau Budidaya Kerapu Berskala Ekspor di Pulau Mandeh

Rombongan Mahasiswa Perikanan UIR Tinjau Budidaya Kerapu Berskala Ekspor di Pulau Mandeh

RIAUMANDIRI.CO, PESSEL - Kegiaran field trip hari terakhir mahasiswa Prodi Budidaya Perairan (BP) Faperta Universitas Islam Riau (UIR) di Sumbar ditandai dengan peninjauan usaha budidaya ikan kerapu di Pulau Mandeh, Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat.

Rombongan yang berjumlah 48 orang dipimpin langsung oleh Ketua Prodi BP, Ir T Iskandar Johan, MSi dan diterima langsung oleh Manajer Usaha, Akiat di unit usaha keramba Pulau Mandeh.

T Iskandar Johan menjelaskan kunjungan para mahasiswa perikanan UIR ini merupakan rangkaian field trip atau praktikum lapangan bidang teknologi budidaya air payau dan laut.


''Kegiatan field trip ini dapat melengkapi teori yang diberikan dalam perkuliahan para mahasiswa di kampus. Oleh sebab itu diharapkan makin kaya akan informasi sebagau bekal keilmuan yang berguna dalam mencari lapangan kerja atau membuka peluang usaha di masa depan mereka,'' kata Iskandar yang didampingi tiga dosen yakni I Fakhrunnas MA Jabbar. MIKom, M Hasbi, SPi, MSi dan Hisra Melati, SPi. Field trip ini berlangsung sejak 22-25 April 2019. 

Sementara Manajer Usaha Keramba, Akiat menjelaskan usaha yang dikelolanya milik pengusaha Adi Lestari yang dimulai sejak tahun 2012. Benih ikan kerapu didapatkan dari balai benih perikanan di Bali dan Jawa. Ada tiga jenis kerapu yang dibudidayakan yakni kerapu cantik, batik dan cantang.

Menurut Akiat, jumlah keramba yang dikelolanya  mencapai seratus lebih. Namun, tidak semuanya dioperasikan sekaligus karena ada yang harus diperbaiki. Lama pemeliharaan kerapu sejak benih hingga siap panen selama 11 bulan.

Produksi ikan kerapu yang keseluruhannya diekspor ke Hongkong tersebut, kata Akiat berkisar 1.500-2.000 ton. Sedangkan pakan ikan berups pelet khusus kerapu dan ikan rucah.

''Target produksi ikan kerapu kami selalu tercapai. Kami terus berusaha meningkatkan produksinya dari waktu ke waktu,'' ujar Akiat.

Usai peninjauan budidaya keramba ikan kerapu, rombongan sempat mengunjungi Desa Cerocok Terusan untuk makan siang. Dalam perjalanan pulang menuju pangkalan boat Sungai Pisang, Teluk Bungus, rombongan singgah di kawasan cottage Pulau Sirandah menikmati keindahan pantai, mandi dan snorkling.