Perolehan Suara Jokowi di Entry Situng KPU Konsisten di Angka 54%, Ini Tanggapan Gerindra

Perolehan Suara Jokowi di Entry Situng KPU Konsisten di Angka 54%, Ini Tanggapan Gerindra

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA – Sejak real count perolehan suara Pilpres 2019 dimulai, aplikasi Sistem Informasi Penghitungan Suara atau Situng KPU konsisten menempatkan paslon petahana Jokowi-Ma'ruf Amin di angka 54-55 persen. Sedangkan paslon penantang Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak pernah lebih dari angka 45 persen.

Angka ini sama persis dengan yang dirilis oleh sejumlah "tukang survei" dalam Quick count yang dilansir yang ditampilkan di layar televisi sejak hari "H" Pilpres 17 April digelar.

Per tanggal 24 April 2019 pukul 07.00 WIB, paslon nomor 01 masih unggul dengan 22.866.741 suara atau 55,41 persen. Sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mendapat 18.402.529 suara atau 44,59 persen.


Merespon hal ini, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengaku masih kurang percaya dengan sistem penghitungan KPU tersebut.

"Ya ini kan seperti algoritma aja. Kalau kita mau pasang 90 lawan 10 juga bisa. Ya kalau kita ada algoritma pasang aja 90-10 gitu bisa. Mau sampe kiamat juga itu aja hasilnya," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Dirinya pun meragukan sistem penghitungan KPU, seharusnya, kata Fadli, hasil Pilpres diumumkan manual berjenjang karena yang dihitung manual berjenjang. Ini yang seharusnya dipakai oleh KPU.

"Undang-undang mengatakan yang dipake adalah sistem manual juga situng itu tidak dipake. Apalagi situngnya kaya begitu. Udah jelas-jelas salah dan kesalahannya cukup fatal banyak kok. Input datanya salah rumusnya bisa salah jadi kalau mau kita bikin 90 lawasn 10 juga bisa, gampang itu. Saya kira anak mahasiswa juga bisa mengerjakan itu," sindir Fadli.