Serahkan SK EHA, Kemenag RI Minta Riau Bersiap Menjadi Embarkasi Penuh

Serahkan SK EHA, Kemenag RI Minta Riau Bersiap Menjadi Embarkasi Penuh

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Usaha Pemerintah Provinsi untuk menjadikan Riau sebagai Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau, akhirnya terwujud dengan diserahkannya Surat Keputusan (SK) penetapan dari Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, Rabu (24/4/2019). SK diserahkan oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Nizar, kepada Gubernur Riau Syamsuar di Balai Pauh Janggi, Gubernuran Riau.

Setelah menerima SK penetapan EHA Riau, selanjutnya tugas bagi Gubernur Riau, Syamsuar untuk melanjutkan perjuangan Gubernur sebelumnya menjadikan Riau sebagai embarkasi haji penuh. pemerintah pusat mendukung penuh langkah Pemprov kedepan menjadikan Riau sebagai embarkasi penuh.

“Kepercayaan luar biasa Kementerian Agama kepada Riau memberikan manfaat yang besar bagi Jamaah Calon Haji (JCH) Riau tahun ini dan ke depan. Kementerian Agama selalu mendorong Riau untuk masuk embarkasi haji penuh. Ada persyaratan yang harus dipenuhi agar manfaatnya lebih besar,” ujar Nizar.


“Mengacu pada embarkasi Lombok jamaah sedikit, tapi bisa embarkasi penuh. Riau bisa menjadi embarkasi penuh. Dengan berkoordinasi bisa ditingkatkan menjadi embarkasi penuh,” tambahnya.

Dijelaskan Nizar, secara prinsip Riau sudah bisa diusulkan untuk menjadi embarkasi haji penuh. Salah satu persyaratan sudah terpenuhi, yakni landasan pacu Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II sudah memenuhi standar. Di mana pesawat berbadan besar sudah bisa mendarat dan terbang melalui SSK II Pekanbaru. 

“Dari segi syarat bisa memenuhi pesawat berbadan lebar sudah bisa di SSK II. Tinggal sekarang Provinsi Riau menyiapkan asrama haji yang standar. Asrama haji dipenuhi kalau ingin dibiayai dari DIPA Kemenang. Syarat yang dilakukan adalah tanah akan dibangun asrama haji. Pemprov Riau bisa menghibahkan tanah untuk membangun asrama haji yang berstandar hotel bintang 3, ideal luas ya 10 harkat,” katanya. 

Sementara itu, Gubernur Riau, Syamsuar, mengatakan, Pemprov Riau sangat komit dan menginginkan agar Riau memiliki embarkasi haji. Alasannya, tidak saja karena jumlah JCH asal Riau setiap tahun cukup besar mencapai lebih kurang 5 ribu jamaah, tapi juga dari sisi anggaran dan efisiensi waktu sangat menguntungkan. 

Di mana, nantinya puluhan miliar setiap tahun bisa dihemat jika JCH asal Riau menggunakan Bandara SSK II Pekanbaru sebagai embarkasi haji antara. Pasalnya, selama ini JCH asal Riau harus mengeluarkan dana ekstra karena harus menggunakan jalur laut menuju embarkasi haji Batam, terutama JCH asal Riau pesisir, seperti Bengkalis, Siak, Dumai dan lainnya.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Kemenag yang telah memberikan kepercayaan kepada Pemprov Riau untuk menjadi embarkasi antara yang telah diberikan melalui SK Embarkasi Antara," ujar Syamsuar.

Pada kesempatan tersebut, Gubri Syamsuar juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Riau sebelumnya, Arsyadjuliandi Rachman, dan Wan Thamrin, yang telah memperjuangkan embarkasi antara ini. Pasalnya, ia juga menyadari bahwa perjuangan dalam mendapatkan persetujuan menjadi embarkasi antara tidaklah mudah. Melainkan harus memenuhi berbagai syarat yang memang membutuhkan komitmen dan dukungan anggaran dari pemerintah daerah.

Di antaranya, dengan terus memenuhi dan membenahi berbagai kebutuhan standar layanan pada embarkasi haji antara Riau yang meliputi ruang kedatangan, ruang keberangkatan, akomondasi kamar, ruang kerja PPIH, akomodasi petugas PPIH, mushola, fasilitas manasik, gudang bagasi, ruang makan, lift, parkir dan koridor.

Di samping itu, usaha untuk mewujudkan Bandara SSK II sebagai embarkasi haji antara juga telah diawali dari tahun 2016. Ini turut membuktikan bahwa embarkasi memang sudah lama diperjuangkan oleh Pemprov Riau dengan dukungan penuh berbagai pihak terkait.

"Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pak Arsyadjuliandi Rachman dan Wan Thamrin Hasyim yang selama ini memperjuangkan embarkasi haji antara ini. Semoga ini menjadi amal jariah karena dapat memudahkan masyarakat yang ingin pergi ke Tanah Suci untuk menunaikan Rukun Islam yang kelima," tutup Syamsuar. (adv)