Tak Ada Ma'ruf Amin Effect, Suara Jokowi Malah Turun di Banten

Tak Ada Ma'ruf Amin Effect, Suara Jokowi Malah Turun di Banten

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Menggandeng Ma'ruf Amin yang merupakan putra asli Banten ternyata tak mampu mengerek suara Jokowi di wilayah itu. Meski menang secara nasional versi quick count, suara Jokowi malah turun di Banten.

Berdasarkan hasil rekapitulasi nasional hasil Pilpres 2014 di Gedung KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta, Selasa (22/7/2014) silam, perolehan suara Jokowi vs Prabowo adalah sebagai berikut:

- Jokowi-JK 42,90% (2.398.631 suara)
- Prabowo-Hatta 57,10% (3.192.671 suara) 
Total suara sah: 5.591.302


Empat setengah tahun berselang, Jokowi dan Prabowo kembali bertarung di Pilpres 2019. Jokowi menggandeng Ma'ruf Amin, Prabowo bersama Sandiaga Uno.

Berikut hasil quick count perolehan suara di Banten versi Indo Barometer, data per Rabu (17/4/2019) pukul 23.24 WIB dengan suara masuk 97,83%:

- Jokowi-Ma'ruf Amin: 37,05%
- Prabowo Subianto-Sandiaga Uno: 62,95%

Begitu pun data dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS). Data yang masuk ke CSIS sebanyak 94,12 % menunjukkan

- Jokowi-Ma'ruf Amin 44,65%.
- Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 55,35 % 

Kekalahan bahkan terjadi di tingkat TPS tempat para pentolan tim sukses Jokowi-Ma'ruf Amin memilih. Di TPS 23 Cipocok Jaya, Kota Serang, tempat Ketua DPD Golkar Banten Tatu Chasanah dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, pasangan 01 kalah telak. Pasangan Jokowi di tempat ini mendapatkan 83 suara sedangkan Prabowo mendapatkan 140 suara. 

Ketua TKD Banten Asep Rakhmatullah mengakui bahwa sosok Ma'ruf Amin tak berpengaruh pada pemilih di Banten. Pemilih di daerah ini menurutnya tidak bisa diyakinkan hanya dengan pemahaman atau program. Bahkan, di TPS-nya sendiri memilih, ia mengakui keunggulan Prabowo. 

"Bayangkan Kiai Ma'ruf yang orang Banten tidak bisa mengubah. Mau pakai cara apapun, dikasih apapun bergeming. Jadi kalaupun disuguhi program, apapun kata dia (pemilih), bener ya bener, hasil lembaga survei kata dia (pemilih) mah bohong," ujarnya. 

Tapi, Asep menolak jika kekalahan versi hitung cepat Jokowi di Banten disebut sebagai kelalaian tim sukses. Tim menurutnya sudah melakukan kerja-kerja pemenangan, tapi memang kesulitan mengubah pola pemilih di tanah jawara. 

Ia mengakui jika merujuk pada hitung cepat, target 55% suara untuk Jokowi-Ma'ruf Amin di luar harapan. 

"Makanya kita semalam diskusi hasil daripada laporan setiap DPC, apa penyebabnya," ujarnya.