Bimtek Metodologi Penelitian 

PGSA UIN Suska Riau Tantang Dosen Lahirkan Penelitian Sensitif Gender

PGSA UIN Suska Riau Tantang Dosen Lahirkan Penelitian Sensitif Gender

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Dalam rangka memantapkan peran akademisi terhadap pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi terutama terhadap isu-isu gender, Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Suska Riau menggelar Bimbingan Teknis Metodologi Penelitian Perspektif Gender dari tanggal 8-10 April 2018 di Hotel Grand Suka Pekanbaru.

”Isu-isu gender tidak terlalu popular di kalangan akademisi, oleh karena itu melalui bimtek ini kita berharap tumbuhnya kesadaran di kalangan dosen tentang pentingnya penelitian sensitif gender,” kata Dr Sukma Erni, Kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UIN Sultan Syarif Kasim Riau dalam sambutannya di Hotel Grand Suka Pekanbaru.  
Acara yang berlangsung selama tiga hari tersebut diikuti oleh staf pengajar UIN Suska Riau untuk meningkatkan pemahaman tentang isu-isu gender yang lagi booming akhir-akhir ini.

“Kami berharap kegiatan Bimbingan Teknis Motodologi Penelitian Perspektif Gender ini, idealnya tidak hanya diikuti oleh para dosen-dosen dari kalangan hawa melainkan juga harus diikuti oleh kaum Adam juga, agar isu gender ini bisa dipahami secara utuh. Namun yang tertarik masih dari kalangan ibu-ibu,” saja tutur Sukma Erni.


Bimtek ini mengadirkan Prof Dr Nina Nurmila sebagai narasumber yang berbagi ilmu tentang seluk beluk fenomena gender dan tren penelitian tentang gender. Nina panggilan akrabnya ini dikenal guru besar UIN Bandung dan juga sebagai sosok akademisi yang tunak di bidang gender. 

Nina sendiri berbicara banyak tentang isu kajian gender, model analisis gender, metodologi penelitian gender dan lain lain.

“Kita memilih Prof Nina ini karena memang sudah memiliki jam terbang di bidang gender yang cukup luar biasa. Bahkan Prof Nina juga sudah menerbitkan buku yang diterbitkan oleh publisher internasional ternama sekelas Routledge Publisher dengan judul “Women, Islam and everyday life: Renegotiating polygamy in Indonesia” yang merupakan hasil dari disertasinya selama mengikuti program doctoral di program studi Gender and Islamic Studies the University of Melbourne.”

Saat menyampaikan materinya, Nina membuka klinik proposal yang bertemakan gender, sehingga pasca acara ini diharapkan akan ada draft-draft proposal penelitian yang mengarusutamakan gender untuk berkompetisi di level nasional.

Selain Nina, PSGA juga mendatangkan Dr Mahrus Elmawa yang merupakan Kepala Seksi Publikasi Ilmiah Subdit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di Kementerian Agama RI. 

Mahrus panggilan akrabnya menyampaikan tentang Analisis Filologi dalam Kajian Gender yang diharapkan mampu membuka wacana gender di kalangan dosen.

Dalam pemaparannya Mahrus berbicara bahwa gender itu adalah kajian yang sangat menarik dan bisa menemukan peradaban-peradaban yang selama ini tidak tergali. Bapak dari tiga anak itu juga menampilkan hasil-hasil kajian filologi yang bertemakan gender. 

Marus juga bercerita bahwa di Riau ini banyak sekali naskah-naskah kuno yang belum tersentuh oleh dunia akademis, sehingga ini menjadi tantangan bagi akademisi di UIN Suska Riau.

"Bimtek ini akan membidani lahirnya usulan-usulan proposal yang pada akhirnya akan lahirlah peneliti-peneliti yang mengarusutamakan gender dalam multi disiplin keilmuan," tutup Sukma.