Konten Prabowo Lebih Kuat Dibanding Debat Pilpres Sebelumnya

Konten Prabowo Lebih Kuat Dibanding Debat Pilpres Sebelumnya

RIAUMANDIRI.CO, DEPOK - Debat Pilpres ke-4 dua Capres pada Sabtu (30/3/2019) malam berlangsung seru. Penampilan Prabowo Subianto pada debat yang mengangkat tema bidang ideologi, pertahanan dan keamanan, pemerintahan, serta hubungan internasional itu lebih kuat dibanding gelaran debat Pilpres sebelumnya.

M Samsul Arifin, pengamat media sosial dari Komunikonten mengatakan, kepercayaan publik terhadap sebuah konten tergantung siapa yang menyampaikan. Ketika Prabowo mengatakan saya jamin keutuhan NKRI dan Pancasila, maka publik yakin karena rekam jejak Prabowo yang memang pernah mempertaruhkan nyawanya untuk itu. Apalagi Prabowo begitu menjiwai saat menyampaikannya.

“Prabowo tampak menguasai materi debat semalam. Misalnya mengenai ideologi, Prabowo meyakinkan bahwa ia mampu memimpin Indonesia yang mejemuk. Prabowo menjelaskan latar belakang keluarganya yang berbeda-beda agama. Ia orang Banyumas sekaligus Minahasa. Mengenai keberagaman, Prabowo sudah mempraktekkan sejak lahir. Sehingga pernyataan Prabowo bahwa ia akan pertahankan kedaulatan NKRI dan Pancasila dengan seluruh kekuatan semakin meningkatkan kepercayaan publik kepadanya," ujar M Samsul Arifin dalam keterangan tertulisnya kepada Riaumandiri.co, Ahad (31/3/2019).


Prabowo sejak usia 18 tahun juga sudah bersumpah setia pada pancasila dan NKRI. Bahkan, Capres nomor urut 02 tersebut ikut mempertaruhkan nyawa untuk NKRI.

Terhadap hal tersebut, warganet mengapresiasi pernyataan Prabowo dalam bentuk tagar #PrabowoBentengNKRI yang pada pukul 23.00 WIB, setengah jam setelah debat Pilpres keempat berada di tangga teratas. Tagar itu menjadi trending topik sekitar 114.000 kicauan per-jam tersebut.

Tagar #DebatPilpres2019 menjadi trending nomor dua dengan sekitar 58.900 twit. Ada juga tagar #Pancasila yang menjadi salah satu tema dalam debat yaitu ideologi negara, menjadi trending di twitter.

“Di bidang pertahanan dan keamanan, Prabowo terlihat sangat percaya diri. Ia selalu membicarakannya dalam banyak sesi debat. Ia ingin menunjukkan kemampuannya dalam bidang militer, seperti ia berulangkali menceritakan pengalamannya di militer,” ucap Samsul.

Demikian juga dengan tema bidang hubungan internasional. Prabowo menekankan salah satu tujuan utama perjuangannya yaitu untuk menjadikan Indonesia dihormati negara lain. “Beberapa kali Prabowo menyebut itu,” tambahnya.

Dibanding Prabowo, Jokowi lebih banyak melontarkan istilah kekinian. Pernyataannya yang menyebut ‘Dilan’ atau Digital Melayani menjadi trending topik di twitter dengan tagar #PemerintahanDilan. Dilan adalah karakter fiksi dari novel dan film populer dengan judul yang sama.

“Jokowi lebih ingin mendekatkan diri kepada pemilih milenial dengan istilah-istilah yang lagi ngetrend. Konsep “Pemerintahan Dilan” yang dimaksud Jokowi adalah reformasi dalam bidang pelayanan berbasis elektronik,” tambah mahasiswa magister ilmu komunikasi UMJ ini.

Hasil penelusuran Komunikonten (Institut Media Sosial dan Diplomasi) di Google Trends periode 30 Maret 2019 untuk 4 jam terakhir, yang dilihat sekitar pukul 23.00 WIB, Prabowo Subianto lebih populer dibanding Joko Widodo. Popularitas Prabowo memuncak pada pukul 20.44 WIB.

Hal senada juga tampak pada hasil penelusuran di media sosial periode 30 Maret 2019, yaitu Prabowo lebih banyak dibicarakan dibanding Jokowi. Setidaknya 1.088 kali warganet menyebut Prabowo Subianto, sedangkan Joko Widodo disebut 815 kali.