Hadapi Ma'ruf Amin di Debat, Sandiaga: Yang Muda Harus Sopan Sama Kiai

Hadapi Ma'ruf Amin di Debat, Sandiaga: Yang Muda Harus Sopan Sama Kiai

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Cawapres Sandiaga Uno menegaskan tak akan tampil menyerang saat berhadapan dengan Ma'ruf Amin di debat ketiga Pilpres 2019. Dia menghormati Ma'ruf Amin dan akan bersikap sopan.

"Haruslah (santun). Yang muda harus sopan sama kiai," ujar Sandiaga di Lapangan Basket Bulungan, Jalan Bulungan, Jakarta Selatan, Sabtu (16/3/2019).

Dia mengatakan debat antar-cawapres ini bukan untuk saling serang, melainkan berdiskusi tentang gagasan program kerja 5 tahun ke depan, sehingga bisa meyakinkan masyarakat untuk menetapkan pemimpin di periode yang baru.


"Oh nggak (menyerang). Kiai kok didebat? Ini itu forum diskusi. Kita kan nggak bisa melepas status beliau sebagai ulama besar. Kita hormati beliau. Kita mendapatkan yang terbaik dari beliau dan memberikan diferensiasi pendekatan Pak Jokowi seperti apa, pendekatan Prabowo-Sandi seperti apa," ujar Sandi.

Dalam debat nanti, Sandi fokus membahas ekonomi kreatif dan ekonomi berbasis budaya. Dia menuturkan RI punya kekayaan seni dan budaya yang harus didorong untuk berkontribusi kepada ekonomi Indonesia.

"Persiapannya menyerap aspirasi dari masyarakat. Kita adalah negara yang kaya raya akan seni dan budaya. Ada aktor film dan artis juga. Kita harapkan mereka memberikan suatu dorongan agar ekonomi kreatif kita bisa meningkat kontribusinya kepada ekonomi Indonesia," ujar Sandi. 

"Sekarang (tingkat ekonomi) ini di bawah 12 persen dan ujungnya adalah kesejahteraan pekerja seni dan hadirnya pemerintah untuk memfasilitasi. Ekonomi berbasis budaya akan membuka peluang anak-anak muda kita lapangan kerja," lanjut dia.

Mantan Wagub DKI ini tidak keberatan dengan format baru debat Pilpres 2019 soal tambahan waktu. Baginya, adanya tambahan waktu memberi kesempatan untuk meyakinkan masyarakat memilih kubu 02.

"Setuju aja. Setuju tambah waktu. Bisa ada interaksi yang mendalam. Punya kesempatan meyakinkan masyarakat yang belum menjatuhkan pilihan atau belum bisa memilih secara mantap," ujar Sandi.