Jadikan Pemilu 2019 Aman, Damai dan Tertib, Kemendagri Gelar Forum Dialog Kebangsaan

Jadikan Pemilu 2019 Aman, Damai dan Tertib, Kemendagri Gelar Forum Dialog Kebangsaan

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Kementerian Dalam Negeri menggelar Forum Dialog revitalisasi nilai nilai luhur bangsa dalam rangka memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa di Provinsi Riau, yang berlangsung di Hotel Alfa, Jalan Imam Munandar, Pekanbaru, Kamis (14/3/2019).

Forum dengan Tema, "Melalui Penguatan Nilai nilai luhur bangsa kita jadikan Pileg dan Pilpres 2019 Aman, damai dan tertib", menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Dr Prabawa Eka Soesanta, SSos MSi, Lif Fikriani, MA, Andi Yusran pengamat politik Riau, dan Drs Chairul Rizki Kepala Kesbangpol Riau.

Diawali dengan laporan ketua panitia, Abda Ali SPSi, MMK Kasubdit sejarah kebangsaan dan kewarganegaraan Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri.


Ali mengatakan dialog ini sangat urgen dan starategis mengingat derasnya arus informasi yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan, apalagi maraknya berita bohong atau hoaks. 

"Inilah salah satu faktor yang memicu kita untuk melakukan dialog kebangsaan untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat khususnya masyarakat Riau. Mudah-mudahan lewat pemaparan para nara sumber diharapkan dapat menjadi masukan positif menuju Pileg dan Pilpres yang aman, damai dan tertib," kata Ali.

Dalam sambutannya, Direktur Bina Ideologi Karakter dan Wawasan Bangsa, Dr Prabawa Eka Soesanta SSos MSi mengatakan Riau memang sengaja dipilih untuk tempat forum dialog kebangsaan. "Bukan kita mau mengajari Riau tapi justru Riau secara banyak hal telah banyak memberi kontribusi bagi negara, bahasa Indonesia aja dari bahasa Melayu," kata Prabawa.

Prabawa juga memaparkan soal tahun politik yang berpotensi memecah belah persatuan. Waktu dan tenaga masyarakat habis tersita untuk 01 dan 02. Berita berita hoaks yang merajalela. Ini harus kita cegah dan berantas.

"Mari orang Riau kita pancarkan kedamaian di negara ini. Karena orang Riau terkenal dengan kesantunan dalam berpolitik. Mari kita belajar dari kepahlawanan orang Riau Sultan Syarif Kasim. Kontribusi Riau buat negara sangat besar sekali," ujarnya.

Prabawa juga mengingatkan bahwa memasuki tahun politik kita harus mempertahankan Demokrasi Pancasila yang menciptakan suasana kehidupan bersama yang bersatu dan demokratis yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan mengandung dasar dasar demokrasi serta dipakai sendi sistim politik nasional bangsa Indonesia.

"Bung Karno pernah menggambarkan kehidupan bersama kita yang bersatu dan demokratis itu bagaikan sebuah keluarga besar dimana semua anggota keluarga duduk bersama sama tanpa ada yang merasa dikecualikan atau dikucilkan," papar Prabawa.

Sebagai salah satu perwujudan dalam pelaksanaan hak dan kewajiban warga negara, lanjut Prabawa, kita harus mensukseskan Pileg dan Pilpres tahun 2019.

"Marilah kita jadikan persatuan dan kesatuan bangsa sebagai pijakan dalam mewujudkan demokrasi yang menjadikan Indonesia sejahtera, adil dan makmur. Hindari politik sara dan ujaran kebencian. Kita ramaikan pesta demokrasi ini menjadi pesta rakyat yang menggembirakan dan membawa kedamaian," ajak Prabawa.

Acara pembukaan dihadiri ratusan orang yang berasal dari berbagai komponen masyarakat. Diantaranya dari Pemuda Pancasila, Pemuda Panca Marga, mahasiswa, emak emak, serta masyarakat sipil lainnya.

Sementara dari Kesbangpol Riau, selain Kaban Chairul Rizky, hadir juga Janres Pardede SH.

Usai pembukaan dilanjutkan dengan Dialog Kebangsaan yang dimoderatori Ansyari Kadir.

Adapun nara sumber yang tampil adalah Prabawa Eka Soesanta yang memaparkan
"Wawasan kebangsaan, bela negara dan revolusi mental".

Kemudian Lif Fikriani MA dengan tema "Menjalankan hak dan kewajiban warga Negara dalam konteks keagamaan".

"Urgensi melaksankan hak politik warga negara dalam membangun bangsa" yang dibawakan oleh Andi Yusran.

Serta "Pemberdayaan kearifan lokal dalam rangka penguatan persatuan dan kesatuan bangsa" oleh Chairul Rizky.