Karhutla di Riau Makin Meluas, Pelaku Terancam Tembak di Tempat

Karhutla di Riau Makin Meluas, Pelaku Terancam Tembak di Tempat

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Tindakan tegas akan dilakukan jika masih ada pihak-pihak yang nekat dan kedapatan melakukan pembakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau. Hal ini untuk memberi efek jera dan mengantisipasi terjadinya karhutla.

Penegasan tersebut disampaikan Komandan Satuan Tugas (Kasatgas) Penanggulangan Karhutla Provinsi Riau, Brigjen Inf Mohammad Fadjar, Selasa (19/2/2019). 

Dikatakannya, saat ini menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu), Riau kembali dihadapkan ke persoalan karhutla.


"Kalau pelakunya bandel, sengaja (membakar) dan membuat Pemilu ricuh, mungkin bisa kita lakukan (tembak di tempat)," kata Brigjen Inf Fadjar kepada Riaumandiri.co.

Tentu saja tindakan tegas ini akan serta merta dilakukan. Menurut Komandan Resort Militer (Korem) 031/Wirabima ini, penerapan langkah ini dilakukan tergantung situasi dan kondisi yang ditemukan di lapangan.

"Kita lihat di lapangan nantinya," kata Fadjar.

Lebih lanjut dikatakannya, hingga kini masih terjadi karhutla di sejumlah wilayah di Riau bagian utara, atau pesisir Meski demikian, pihaknya terus melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan bencana karhutla.

"Sekarang semua unsur (Satgas Karhutla) telah bergerak (melakukan pemadaman). Kita juga telah tetapkan siaga darurat," imbuh Danrem.

Ditambahkan Kapolda Riau, Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo, upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla merupakan tanggung jawab semua pihak, tidak hanya mengandalkan satu institusi dalam penyelesaiannya. 

"Ini menjadi tanggung jawab semua pihak. Dan yang punya peralatan serta sumber daya yang lengkap itu BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah). Ini yang harus memotorinya," jelas mantan Wakapolda Jawa Timur (Jatim) ini.

Dia berharap, persoalan karhutla ini dapat segera diselesaikan segera sehingga tidak mengganggu pelaksanaan Pemilu mendatang. Jika tidak, hal ini dimungkinkan akan membuat pecah konsentrasi mengingat unsur Polri dan TNI yang bersiap mengamankan Pemilu, juga tergabung dalam Satgas Karhutla.

"Kebakaran ini terjadi karena faktor alam dan ulah manusia. Jika ulah manusia akan ditindak pidana," kata dia lebih lanjut. 

Sementara itu, dari data yang dihimpun hingga Senin (18/2) kemarin, sejak awal 2019 terdapat 842,71 hektare lahan yang terbakar di Riau. Kabupaten Bengkalis merupakan wilayah terluas yang terjadi kebakaran lahan, yaitu seluas 627 hektare.

Selanjutnya, di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dengan luas lahan terbakar mencapai 117 hektare, Kota Dumai dengan 43,5 hektare, Kabupaten Kepulauan Meranti seluas 20,2 hektare, dan Kota Pekanbaru 16,01 hektare. Lalu, di Kabupaten Kampar seluas 14 hektare, dan Kabupaten Siak seluas 5 hektare. 

Akibat dari kebakaran lahan  itu, tiga daerah di Provinsi Riau telah menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan, yaitu Dumai, Bengkalis dan Kepulauan Meranti. Begitu pula dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau juga telah menetapkan siaga karhutla untuk tingkat provinsi.

Reporter: Dodi Ferdian