Krisis Listrik

PLN Akui Mesin tak Beroperasi Maksimal

PLN Akui Mesin tak Beroperasi Maksimal

TEMBILAHAN (HR)-PLN Ranting Tembilahan mengakui mesin yang beroperasi sekarang sudah tak layak beroperasi secara maksimal.

 Pernyataan ini langsung disampaikan Budi Warman, selaku manajer PLN Ranting Tembilahan, Kamis (12/3).

Terkait permasalahan tak mampunya mesin sewa pembangkit listrik beroperasi secara maksimal, ia menerangkan, dari kontrak awal dengan beberapa vendor sudah berlangsung semenjak tahun 2009 lalu, diantaranya Bima Golden kontrak 2 Megawatt (MW), Tiga Bintang kontrak 6 M dan MPI kontrak 2 M.

"Saya akui kontrak yang berlangsung sekarang sudah hampir 5 tahun lebih, yang artinya mesin yang kita sewa dari beberapa vendor sudah beroprasi lumayan lama dan memerlukan perawatan khusus kalu atau dilakukan pembaruan mesin sewa baru," diakuinya.

Ia menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan komisi 3 Dewan Perwakilan Rakyat Dearah (DPRD) Kabupaten Indragiri Hilir terkait pembaruan kontrak dengan beberapa vendor yang menjalin kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara tersebut dan penambahan mesin sewa pembangkit listrik dengan daya 4 M dari WIC.

"Kontrak baru yang kita lakukan untuk penambahan mesin pembangkit listrik diperkirakan akan tipa pada 1 April medatang," jelasnya.

Ia menerangkan, semua kontrak yang dilakukan PLN Ranting Tembilhan dengan beberapa vendor akan berakhir Agustus 2015 mendatang, dan akan dilanjutkan status mesin baru dari pembaruan kontrak yang diajukan pada beberapa vendor tersebut.

Ditambahkan, dengan adanya pembaruan mesin pembangkit listrik dan penambahan mesin pembangkit listrik baru WIC dengan daya 4 M, kemungkinan PLN Ranting Tembilhan akan surplus daya kurang lebih 2,8 M yang artinya krisi slistrik di Ibukota Kabupaten Indragiri Hilir akan terpecahkan. (mg4)