Impor Riau Turun 23,18 Persen, Ini Penyebabnya

Impor Riau Turun 23,18 Persen, Ini Penyebabnya

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Nilai impor Riau pada Desember 2018 mencapai US$ 115.02 juta atau mengalami penurunan sebesar 23,18 persen dibanding November 2018 yang mencapai US$ 149.73 juta.

"Penurunan ini disebabkan turunnya impor migas dan impor nonmigas masing-masing sebesar 80,58 persen dan 6,62 persen," ujar Kepala BPS Riau, Aden Gultom, Senin (4/1/2019).

Disampaikan Aden, penurunan impor non migas Desember 2018 terhadap bulan sebelumnya terjadi pada lima golongan barang, yang terbesar antara lain kayu, barang dari kayu sebesar US$ 10.69 juta, bubur kayu (Pulp) sebesar US$ 9.70 juta, dan mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar US$ 2.94 juta.


"Sedangkan kenaikan impor non migas terjadi pada lima golongan barang, yang terbesar yaitu pupuk sebesar US$ 16.08 juta, bahan kimia organik sebesar US$ 5.58 juta, dan garam, belerang, kapur sebesar US$ 0.88 juta," ucapnya.

Menurutnya, selama Januari-Desember 2018, nilai impor Riau mencapai US$ 1.57 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 6,28 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2017 yang besarnya US$ 1.48 miliar.

"Peningkatan impor ini disebabkan oleh naiknya impor non Migas sebesar 9,73 persen, meskipun impor migas turun sebesar 9,60 persen," ungkapnya.

Impor non migas selama Januari-Desember 2018 didominasi oleh mesin-mesin/pesawat mekanik US$ 335.89 juta (25,25 persen), pupuk sebesar US$ 285.04 juta (21,43 persen), bubur kayu (Pulp) US$ 151.97 juta (11,42 persen), serta Bahan Kimia Organik US$ 103.13 juta (7,75 persen) dengan kontribusi keempatnya mencapai 65,86 persen.



Tags Ekonomi