Tim Prabowo Balas Puisi Sri Mulyani: Kalau Nggak Ikhlas Mundur Saja

Tim Prabowo Balas Puisi Sri Mulyani: Kalau Nggak Ikhlas Mundur Saja

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA – Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno membalas puisi yang dibuat oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Menurut BPN, Sri Mulyani tak perlu membanggakan kerja pemerintah lewat puisinya itu.

"Kalau baca puisinya Sri Mulyani, yang bilang kami kerja siang-malam, itu kan tugas pemerintah. Nggak perlu Anda bangga-banggakan, itu tugas Anda, pemerintah. Kalau Anda nggak bekerja untuk rakyat, membangun infrastruktur, membangun kelas, jalan, ngapain Anda jadi pemerintah," kata jubir BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, Sabtu (2/2/2019).

Dia meminta Sri Mulyani mundur jika memang tak ikhlas bekerja di pemerintahan. Andre menilai Sri Mulyani salah memahami maksud kritik dari Prabowo terkait utang.


"Itu tugas pemerintah, nggak perlu Anda banggakan. Kalau Anda nggak ikhlas, Anda mundur saja. Nah, permasalahannya yang dikritik Pak Prabowo, hal yang Anda lakukan membangun jalan, jembatan, lalu embung, dan hal lainnya itu bisa dilakukan tanpa berutang kalau pemerintahnya kreatif," tutur Andre.

Andre menyatakan, dengan kritik dari Prabowo, seharusnya Sri Mulyani merenungkan bagaimana cara membangun Indonesia tanpa banyak utang. Dia pun mengatakan Prabowo-Sandiaga, jika terpilih nanti, bakal membangun tanpa banyak berutang. 

"Yang harus dipahami Bu Menteri, kalau pemerintah ini kreatif, serius membangun bangsa, bisa tanpa cara berutang. Itu yang akan ditawarkan Prabowo-Sandi memimpin Indonesia tanpa perlu berutang. Kalaupun berutang, tidak perlu sebanyak sekarang ini. Caranya kan sudah berkali-kali disampaikan oleh Pak Prabowo, Pak Hashim, dan berkali-kali oleh BPN," jelas Andre.

Sebelumnya, Prabowo mengkritik pemerintah soal utang. Menurut Prabowo, utang pemerintah saat ini menumpuk terus. Dia menegaskan jangan lagi ada penyebutan Menteri Keuangan (Menkeu), melainkan diganti jadi menteri pencetak utang.

"Kalau menurut saya, jangan disebut lagilah ada Menteri Keuangan, mungkin menteri pencetak utang. Bangga untuk utang, yang suruh bayar orang lain," ujar Prabowo dalam acara dukungan alumni perguruan tinggi di Padepokan Pencak Silat Taman Mini, Jakarta Timur, Sabtu (25/1).

Menanggapi ucapan Prabowo itu, Sri Mulyani pun membuat puisi yang diunggah lewat akun Instagram @smindrawati. Dalam puisinya, Sri Mulyani berbicara tentang capaian pemerintah dalam berbagai hal, mulai infrastruktur hingga pemberantasan kemiskinan. Berikut puisi Sri Mulyani:

Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,

Kami menyelesaikan
Ribuan kilometer jalan raya, toll, jembatan Untuk rakyat, untuk kesejahteraan
Kami menyelesaikan
Puluhan embung dan air bersih,
bagi jutaan saudara kita yang kekeringan
Puluhan ribu rumah, untuk mereka yang memerlukan tempat berteduh

Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,

Kami bekerja menyediakan subsidi
Jutaan sambungan listrik untuk rakyat untuk menerangi kehidupan, hingga pelosok
Kami terus bekerja
Meringankan beban hidup 10 juta keluarga miskin
Menyediakan bantuan pangan 15 juta keluarga miskin
Menyekolahkan 20 Juta anak miskin untuk tetap dapat belajar menjadi pintar

Kala kamu menuduh aku Menteri Pencetak Utang,

Kami bekerja siang malam
Menyediakan jaminan, agar 96.8 Juta rakyat terlindungi dan tetap sehat.
Merawat Ratusan ribu sekolah dan madrasah,
agar mampu memberi bekal ilmu dan taqwa,
bagi puluhan juta anak-anak kita untuk membangun masa depannya
Kami tak pernah berhenti, agar
472 000 mahasiswa menerima beasiswa untuk menjadi pemimpin masa depan
20.000 generasi muda dan dosen berkesempatan belajar di universitas terkemuka dunia untuk jadi pemimpin harapan bangsa.
Puluhan juta petani mendapat subsidi pupuk, benih dan alat pertanian,
170.400 hektar sawah beririgasi untuk petani
Jutaan usaha kecil mikro memiliki akses modal yang murah
Jutaan penumpang kereta dan kapal yang menikmati subsidi tiket
Jutaan keluarga menikmati bahan bakar murah
Jutaan pegawai negeri, guru, prajurit, polisi, dokter, bidan, dosen hingga peneliti mendapat gaji dan tunjangan untuk mengabdi negeri

Terus, Kami terus bekerja, agar
74.953 desa mampu membangun, membasmi kemiskinan. 8.212 kelurahan terbantu untuk melayani rakyat kebih baik
Triliunan rupiah tersedia
membantu saudara kita yang terkena bencana membangun kembali kehidupannya

Dan masih banyak lagi yang aku mau ceritakan padamu
Agar engkau TIDAK LUPA

Karena itu adalah cerita tentang kita MEMBANGUN INDONESIA

Aku tak ingin engkau lupa itu.
sama seperti aku tak ingin engkau lupa akan sejarah negeri kita.