Ketua DPC HNSI Inhil Tinjau Potensi Siput Laut Sebagai Komoditas Ekspor

Ketua DPC HNSI Inhil Tinjau Potensi Siput Laut Sebagai Komoditas Ekspor

RIAUMANDIRI.CO, TEMBILAHAN - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Indragiri Hilir, H Said Syarifuddin meninjau potensi siput laut sebagai komoditas ekspor di Kuala Enok, Kecamatan Tanah Merah, Kamis (17/1/2019).

Menurut Ketua DPC HNSI, H Said Syarifuddin, siput laut merupakan komoditas ekspor yang sangat menjanjikan. Potensi siput laut yang cukup besar, diyakini mampu mendorong kesejahteraan masyarakat nelayan Kecamatan Tanah Merah menjadi lebih baik di tengah kondisi perekonomian yang sulit saat ini.

"HNSI bersama pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir akan mendukung serta mendorong potensi komoditi ekspor baru dibidang hasil laut perikanan tersebut sehingga perekonomian masyarakat nelayan dapat meningkat," kata Said Syarifuddin yang juga Sekretaris Daerah Kabupaten Inhil.


Untuk diketahui, siput laut atau yang biasa disebut masyarakat Inhil dengan nama Cincinot, memiliki nama ilmiah Buccinum Undatum yang berasal dari keluarga Buccinidae dari kelas Gastropoda dan dapat dikonsumsi sebagai makanan oleh masyarakat.

Sementara itu, Yusuf Aziz selaku pelaku usaha siput laut yang juga merupakan Ketua Ranting HNSI Kecamatan Tanah Merah mengatakan, munculnya ide memulai bisnis siput laut berawal dari kondisi perekonomian masyarakat yang terlihat sedang terpuruk. Salah satu penyebabnya adalah karena harga kelapa yang murah.

"Saat itu, saya lihat masyarakat memungut siput laut dan memandang aktifitas masyarakat itu berpotensi untuk dijadikan bisnis baru. Saya mencoba menjembatani para nelayan melakukan ekspor ke Malaysia," sebut Yusuf Aziz.

Nover, salah seorang nelayan yang tengah menjual siput laut hasil tangkapannya mengatakan, pendapatan hasil tangkap Siput Laut tergantung dari kondisi pasang surut air laut. 

"Bulan November dan Desember merupakan puncak dari berlimpahnya hasil tangkap siput laut. Dengan hasil tangkap bisa mencapai 100 kilogram dengan harga 11 ribu per kilonya jika diantar ke pengepul, hasil bersih pendapatan perorang berkisar antara 80-100 ribu," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPC HNSI Inhil, H Said Syarifuddin beserta rombongan berkesempatan melihat hasil tangkap perikanan yang merupakan kekayaan kelautan yang ada di Kabupaten Inhil, khususnya perairan Kecamatan Tanah Merah, seperti ketam dan beberapa jenis ikan. (Adv)