Tim Prabowo Tuding Ira Koesno Jadi Moderator Debat Atas Usulan Kubu Jokowi

Tim Prabowo Tuding Ira Koesno Jadi Moderator Debat Atas Usulan Kubu Jokowi

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA – Ira Koesno terpilih menjadi salah satu moderator pada debat tahap pertama Capres-Cawapres 2019, yang akan digelar pada 17 Januari 2019. Penunjukan Ira sudah disepakati oleh masing-masing tim sukses paslon.

Namun, suara sumbang datang dari partai koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Demokrat. Terpilihnya Ira dipertanyankan mengingat pada debat Pilkada DKI 2017 lalu, dia dinilai seperti ditugaskan untuk memberi kesan negatif pada salah satu paslon

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga mengungkapkan, bahwa nama Ira merupakan usulan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.


Sementara BPN Prabowo-Sandiaga mengusulkan Rosiana Silalahi sebagai salah satu moderator. Namun, yang terpilih Ira.

"Sama juga seperti kami mengusulkan Mbak Rosi kemarin, tapi pihak TKN mengusulkan Mba Ira Koesno dan yang dipilih Mba Ira. Ya kita terima," kata jubir BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade saat dihubungi, Sabtu (29/12/2018).

BPN Prabowo-Sandiaga, sebut Andre, setuju pemilihan Ira. Dia menuturkan, pihaknya yakin baik moderator dan panelis debat Capres-Cawapres akan menjaga integritas dan netralitas.

"Karena bagaimanapun juga baik moderator tidak mungkin menggadaikan netralitas juga di depan ratusan juta orang kan. Lalu juga panelis disaksikan bersama-sama. Saya rasa tokoh-tokoh yang dipercaya baik menjadi moderator dan panelis akan berlaku semaksimal mungkin menjaga integritas dan netralitas mereka," papar Andre.

Sementara itu, TKN Jokowi-Ma'ruf menilai Ira sebagai sosok yang profesional. "Saya kira kompetensi profesional menjadi pertimbangan. Kompetensi profesional dan kompetensi personalnya memenuhi prasyarat," kata Direktur Program TKN Jokowi-Ma'ruf, Aria Bima, di KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (28/12/2018) kemarin.

Demokrat Tak Setuju Ira Koesno Jadi Moderator 

Sebelumnya, Wakil Sekjen Demokrat Andi Arief mengaku kaget atas terpilihnya Ira Koesno sebagai moderator. "Saya kaget Ira Koesno jadi moderator. Pertama, Ira Koesno pernah berlaku tidak adil saat debat Pilkada Jakarta. Dia melakukan apa yang bukan tugasnya sebagai moderator, dia seperti ditugaskan untuk memberi kesan negatif pada salah satu paslon," ucap Andi seperti dikutip Liputan6.com, Sabtu (29/12).

Kedua, menurut dia, Andi mengaku mendengar beberapa proyek pencitraan dan lembaga pemerintah, di mana Ira sebagai konsultannya. Dia pun mengatakan, apabila indivasi didengarnya itu benar maka sulit bagi Ira Koesno untuk tidak memihak.

"Ira Koesno harus menjelaskan soal ini dan Jujur. Kalau tidak menjelaskan Saya mengusulkan Ira Koesno diganti, kita cari yang tak pernah ada cacat dalam menjadi moderator dan tidak ada conflik of interest," ungkap Andi.

Dia menyebut, bahayanya moderator yang tidak netral, apa yang sudah terjadi atas ketidaknetralannya tidak bisa diulang momentumnya. Tidak adil bagi yang dirugikan.

"Saya mengusulkan diganti Rosiana Silalahi. Dia kelihatan netral saat ada kesempatan mewawancara Prabowo dan Jokowi. Dia masih punya sikap adil," pungkasnya.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) tunjuk Ira Koesno dan Imam Priyono menjadi moderator debat capres-cawapres pertama pada tanggal 17 Januari 2019 nanti.