PKB: Instruksi PSI Soal Natal Dikhawatirkan Kurangi Simpati ke Jokowi

PKB: Instruksi PSI Soal Natal Dikhawatirkan Kurangi Simpati ke Jokowi

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - PKB khawatir instruksi PSI untuk mengucapkan selamat Natal dapat mengurangi simpati masyarakat kepada Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres yang mereka usung. PKB menilai hal yang kultural seperti itu tak perlu diinstruksikan. 

"Belum paham, tapi khawatir mengurangi simpatik. Hal-hal yang kultur tidak perlu dipaksa dengan instruksi," kata Wasekjen PKB Daniel Johan saat dihubungi, Senin (14/12/2018).

Dia mengatakan sikap tersebut merupakan urusan internal PSI. Daniel juga membandingkan sikap PSI dengan PKB tentang mengucapkan selamat hari besar kepada pemeluk agama tertentu.


"Kalau PKB tidak perlu instruksi-instruksi yang seperti itu. Di PKB sudah biasa kok saling mengucapkan selamat dan silaturahmi, sudah menjadi kultur yang biasa, jadi saya malah merasa aneh mendegar instruksi seperti itu, seperti menjadi hal yang berat dan baru," ucapnya.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebelumnya menginstruksikan semua kadernya mengucapkan selamat Natal kepada umat nasrani. Semua kader, termasuk yang muslim diminta melaksanakan instruksi ini. 

Dia mengatakan, menurut pengetahuannya, mengucapakan selamat Natal menjadi urusan dari interaksi sosial. Dia pun mengatakan mengucapkan selamat Natal tak berkaitan dengan ibadah.

"Saya instruksikan kepada seluruh anggota, kader, pengurus dan Caleg PSI yang beragama muslim agar mengucapkan selamat Natal dan bersilaturahim kepada kawan-kawan beragama Kristen dari partai manapun dan dari pendukung capres siapapun. Jadikan Natal sebagai momentum mempererat ikatan solidaritas kebangsaan kita yang nampaknya mulai tercabik-cabik," kata Sekjen PSI Raja Juli Antoni dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/12/2018).