IMM Pekanbaru Kembali Gelar Aksi, Tuntut Rektor UMRI Turun

IMM Pekanbaru Kembali Gelar Aksi, Tuntut Rektor UMRI Turun

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) turun ke lapangan parkir kampus untuk menuntut rektor Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Dr. H. Mubarak, turun dari jabatannya, Jumat (14/12/2018) perihal keputusan Musyawarah Pimpinan Wilayah (Musypimwil) Muhammadiyah Riau. 

Mereka menilai rektor UMRI tersebut telah melecehkan dan PW Muhammadiyah Riau serta mengangkangi Majelis Dikti PP Muhammadiyah. Aksi ini merupakan aksi lanjutan pada Senin lalu.

Karena hingga hari ini Dr. H. Mubarak, M.Si belum juga turun dari jabatannya, sebab itu massa aksi yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Pekanbaru melakukan orasi dan menuntut rektor turun dari jabatannya. 


Massa aksi berkumpul di Masjid Baitul Hikmah Kampus Utama Universitas Muhammadiyah Riau, lalu melaksanakan sholat Jum'at bersama. Kemudian massa turun kelapangan parkir untuk berorasi menuntut rektor UMRI turun dari jabatannya. Aksi dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Muhammadiyah dan Mars Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. 

Orasi dimulai oleh Alpin Jarkasi Husein Harahap selaku Koordinator Lapangan. “Hari ini kami menuntut rektor UMRI harus turun dari kursi jabatannya, hari ini Umri sedang tidak baik-baik saja, hari ini kami sedang menyelamatkan Universitas kami yang tercinta” ujar Alpin dalam orasinya.

Sementara itu, Koordinator umum sekaligus Ketua Umum PC IMM Kota Pekanbaru menyayangkan beberapa civitas akademika kampus mengintervensi mahasiswanya yang akan ikut aksi hari ini akan diberi nilai D bahkan E. 

"Selain itu, kami menyayangkan juga berhembusnya kabar hoax oleh beberapa oknum yang menyatakan kalau aksi yang kami lakukan hari ini untuk merusak Universitas Muhammadiyah Riau," katanya.

Hingga sore tadi, aksi berjalan dengan damai tanpa ada perusakan sarana dan prasarana kampus. Pukul 15.30 aksi dihentikan sementara untuk melaksanakan Sholat Ashar berjamaah. Pukul 16.20 aksi kembali dilanjutkan di depan Gedung Rektorat Universitas Muhammadiyah Riau. 

Massa aksi bergantian menyampaikan orasi dan keresahannya terhadap kondisi Universitas Muhammadiyah Riau hari ini. 

“Apabila majelis Dikti PP Muhammadiyah tidak juga mengeluarkan surat keputusan bahwa Mubarak bukan lagi sebagai rektor UMRI, maka kami akan melakukan aksi ke Jakarta di depan kantor PP Muhammadiyah," tambah Alpin.

Pukul 17.30 WIB, massa aksi kemudian membubarkan diri dengan tertib dan meninggalkan kampus utama, sembari menunggu keputusan dari Majelis Dikti PP Muhammadiyah.