Civitas Akademika Umri Sesalkan Aksi Penyegelan Ruang Rektor

Civitas Akademika Umri Sesalkan Aksi Penyegelan Ruang Rektor

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Civitas akademika Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) menyayangkan aksi penyegelan ruang rektor perguruan tinggi tersebut. Aksi yang terjadi belum lama ini, dinilai telah merusak citra dan marwah Umri, dan seluruh komponen Umri siap untuk membelanya.

Hal itu terlihat pada Kamis (13/12/2018) kemarin. Segenap civitas akademika Umri berkumpul di lobi bangunan utama Umri, dan memberikan dukungan terhadap kampus mereka. Mereka terdiri dari  mahasiswa, dosen, organisasi mahasiswa, karyawan dan komisariat IMM se-Umri, membubuhkan tanda tangan di atas sebuah spanduk yang bertuliskan 'PERNYATAAN SIKAP MENJAGA MARWAH UMRI'.

"Kami siap menjaga marwah kampus yang dicintai ini," ujar perwakilan mahasiswa dalam aksi kala itu.


Dalam pernyataan sikapnya, mereka meminta pihak-pihak yang menyebarkan berita negatif dan fitnah terhadap Umri menghentikan perbuatannya. Pasalnya, perbuatan itu tidak sesuai dengan nilai-nilai Al Islam Kemuhammadiyahan.

Mereka juga mengecam pihak-pihak yang melakukan penyegelan terhadap Umri serta mencemarkan nama baik Umri dengan informasi yang tidak benar. Mereka menyatakan akan memproses pihak-pihak tersebut secara hukum.

Dinyatakan, berbagai surat-surat yang diedarkan oleh pihak tak bertanggungjawab yang berisi tudingan pelanggaran terhadap Umri adalah fitnah. Begitu juga adanya tindakan pihak-pihak yang ingin memberhentikan Rektor Umri, Mubarak, secara sepihak adalah upaya untuk menghancurkan Umri.

Terpisah, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Umri, Isjoni, mendukung penyataan  sikap civitas akademika. Dengan begitu akan tercipta suasana kampus yang akademik. "Tidak ada pertikaian, tidak ada pecah di dalam hingga jadi satu," kata Isjoni kepada Riaumandiri.co, Jumat (14/12).

Terkait adanya penyegelan, Isjoni menyatakan hal itu sebenarnya tidak perlu dilakukan karena tidak ada masalah di Umri. "Penyegelan itu ada kasus, dan itu dilakukan pihak aparat keamanan. Kalau ada kasus harus dilakukan pihak yang legal," sebut mantan Ketua PGRI Provinsi Riau itu.

Isjoni juga berharap semua pihak tabayyun dan menyelesaikan segala sesuatu dengan musyawarah. "Kita ini Muhammadiyah, marwah harus dijaga. Sebagai kader Muhammadiyah harus kita jaga ideologi Muhammadiyah," pungkas Isjoni.


Reporter: Dodi Ferdian