Peringatan HAS di Pekanbaru, Ayat: Ketahanan Keluarga Kunci Penanggulangan HIV dan AIDS

Peringatan HAS di Pekanbaru, Ayat: Ketahanan Keluarga Kunci Penanggulangan HIV dan AIDS

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Merespon penyebaran epidemi HIV dan AIDS di Kota Pekanbaru, perlu dukungan semua pihak, tidak hanya pemerintah. Peran tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, dunia usaha dan masyarakat luas sangat diperlukan. Pendekatan nilai-nilai agama dan norma-norma menjadi penting untuk diupayakan. 

"Ketahanan keluarga jadi kunci penanggulangan HIV dan AIDS, karena dengan ketahanan keluarga dan saling menjaga di keluarga, kewaspadaan terhadap penyebaran AIDS diharapkan besar. Selain itu diharapkan upaya kampanye ke masyarakat dilaksanakan berkelanjutan tidak hanya pada saat peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS)," kata Ayat Cahyadi, Ketua Pelaksana KPA Kota Pekanbaru didampingi Plt Kepala Dinas Kesehatan Indra Pomi Nasution pada Aksi Simpatik dalam rangka peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2018 di depan Kantor Gubernur Riau, Sabtu (1/12/2018).


Secara regulasi, lanjut Ayat yang juga Wakil Walikota Pekanbaru, Pemerintah Kota Pekanbaru telah memiliki Peraturan Walikota Pekanbaru Nomor 32 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS di Kota Pekanbaru. 

"Dalam Perwako ini juga diatur peran keluarga dan lintas sektor dalam penanggulangan AIDS. Oleh sebab itu, kami berharap semua pihak dapat peduli dan mewaspadai penyebaran HIV, minimal untuk lingkungan masing-masing," harap Ayat. 

Khusus untuk dunia usaha yang banyak mempekerjakan laki-laki diharapkan Ayat juga dapat melaksanakan upaya penanggulangan AIDS di lingkungan masing-masing. Apalagi khusus di tempat kerja telah diatur dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 68 tahun 2004 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV & AIDS di tempat kerja.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution, menambahkan, sejak Januari hingga bulan Oktober 2018, temuan kasus HIV mencapai 161 kasus dan 158 kasus AIDS. 

Berdasarkan jenis kelamin, jelas Indra, kumulatif kasus AIDS sebagian besar ditemukan pada laki-laki sebesar 1.004 atau 74 % dan 360 kasus atau 26 % pada perempuan. 

Jika dilihat dari sisi usia secara kumulatif sampai Oktober 2018 sebagian besar merupakan usia produktif yaitu usia 25-49 tahun yang mencapai 1.043 kasus HIV dan 1.291 kasus AIDS. 

Namun ditemukan juga pada usia di bawah lima tahun yang mencapai 36 kasus HIV dan 40 kasus AIDS. Kasus. Temuan kasus kumulatif pada kasus ibu rumah tangga juga tergolong tinggi yang mencapai 140 kasus HIV dan 163 kasus AIDS. 

Oleh sebab itu, katanya, Pemko Pekanbaru melalui Diskes telah menyediakan layanan konseling dan pengobatan di 21 puskesmas. 

"Harapannya tentu masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas ini. Hal ini sejalan dengan tema peringatan HAS 2018 adalah Saya Berani Saya Sehat yang tujuanya untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian seluruh masyarakat terhadap AIDS dengan berani mengakses layanan kesehatan," ujar Indra.

Kegiatan peringatan HAS 2018 tidak hanya dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2018 tetapi juga dilaksanakan di hari lain termasuk kegiatan inistaif dari masyarakat. Antara lain di arena CFD pada tanggal 2 Desember juga dilaksanakan kegiatan oleh Relawan dari Masjid ke Masjid dan Forum Genre Pekanbaru. 

"Untuk itu pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah berinisiatif melaksanakan kegiatan memperingati HAS 2018. Khusus untuk kegiatan aksi simpatik ini, didukung oleh lembaga peduli AIDS antara lain Yayasan Utama, PKBI Daerah Riau, Yayasan Lancang Kuning dan kader masyarakat peduli AIDS dampingan Yayasan Utama," pungkas Indra.