Bahlil Tegaskan Tak Bawa Nama HIPMI Dukung Jokowi

Bahlil Tegaskan Tak Bawa Nama HIPMI Dukung Jokowi

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa organisasi yang dipimpinnya bukanlah organisasi politik. Dirinya mendukung Capres Nomor Urut 1 Jokowi bersifat pribadi tanpa membawa nama HIPMI. 

"HIPMI bukan organisasi politik. Saya mendukung pak Jokowi merupakan dukungan pribadi, tanpa membawa nama HIPMI," tegas Bahlil di Jakarta, Jumat (30/11).

Bahlil Lahadalia, menerangkan alasan mengapa banyak pengusaha di Indonesia, termasuk dirinya mendukung Jokowi untuk kembali memimpin Indonesia sebagai presiden di periode kedua, yaitu Jokowi memberi harapan untuk membangun perekonomian.


"Memang ada harapan di kepemimpinan Jokowi ini untuk ekonomi kita lebih baik," ujar Bahlil yang juga Direktur Penggalangan Pemilih Muda Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin itu.

Ia membantah pengusaha seperti dirinya mendukung Jokowi karena ada kepentingan praktis. Selama empat tahun ini, kata Bahlil, banyak pembangunan infrastruktur dilakukan Jokowi sebagai penunjang perekonomian Indonesia.

"Jokowi dalam membangun Indonesia selama 4 tahun terakhir ini tidak hanya fokus satu wilayah, tapi semua wilayah dibangun infrastruktur. Maka, pertumbuhan ekonomi itu sudah menebar di seluruh wilayah," terangnya.

Terkait dengan sejumlah pengusaha yang mendukung Jokowi-Ma'ruf, Bahlil melihat itu lantaran banyak koleganya yang memandang pemerintahan Jokowi benar-benar membangun Indonesia. 

"Kita tahu pertumbuhan ekonomi kita itu kan hanya bertumpu pada Pulau Jawa ya dulunya. Sekarang dengan infrastruktur, maka pertumbuhan ekonomi itu sudah menyebar di seluruh wilayah," ulasnya.

Infrastruktur yang dibangun pemerintah pada akhirnya menguntungkan pengusaha juga. Dari pengusaha besar sampai ke pengusaha kecil. Dunia usaha semakin maju karena mudahnya akses ke berbagai tempat. 

"Bohong kalau ada pengusaha yang menyatakan bahwa membangun usaha besar tanpa infrastruktur," tegas Bahlil.

Reporter: Syafril Amir