Kerap Banjir, Warga Minta Jembatan Dikasih Gorong-gorong

Kerap Banjir, Warga Minta Jembatan Dikasih Gorong-gorong

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru membangun jembatan yang menghubungkan Jalan Yos Sudarso-Gang Nusa Indah, Kelurahan Limbungan Baru, Kacamatan Rumbai Pesisir. Namun, jembatan itu berupa box culvert atau gorong-gorong yang disusun dan diletakan di dalam parit.

Akibatnya, lebar parit semakin menyempit. Sampah yang melintasi aliran air dimungkinkan tersangkut di gorong-gorong. Ini berpotensi menyebabkan terjadinya banjir. Apalagi selama ini di sekitar kawasan tersebut kerap terjadi banjir setiap hujan mengguyur. 

Sejatinya, warga berharap agar pemerintah membangun jembatan permanen dengan satu bentangan. Harapan itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, jembatan yang dibutuhkan itu hanya dengan bentang dan lebar masing-masing tak kurang dari tiga meter.


"Warga itu minta jembatan. Berkali-kali kami sampaikan, jembatan. Sekarang dikasih itu (gorong-gorong)," ungkap Firman selaku Ketua RW 7 Kelurahan Limbungan Baru, saat dikonfirmasi Riaumandiri.co, belum lama ini.

Dikatakannya, saat pembangunan jembatan dengan menggunakan gorong-gorong itu menimbulkan pro kontra di tengah masyarakat. Kondisi saat ini, menurutnya tidak ideal.

"Saya sebetulnya tidak setuju, tapi itu tergantung warga. Kalau warga bilang lanjut, ya lanjut," sebutnya.

Pro kontra itu terkait dengan adanya harapan warga yang menginginkan adanya jembatan yang telah didambakan bertahun-tahun lamanya. Di sisi lain, warga juga ingin di daerah mereka tidak lagi tergenang air meskipun turun hujan.

"Yang dibutuhkan warga itu jembatan, meskipun tak seideal yang diharapkan. Kalau idealnya itu yang plong (satu bentangan,red) aja," sebut Firman.

Atas polemik itu, warga dengan terpaksa menerima keberadaan gorong-gorong yang disulap menjadi jembatan itu. Hal itu, katanya, setelah Ketua RT kawasan tersebut menanyakan kepada warganya. "Sempat pro kontra, warga kemudian sepakat," imbuh Firman.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Binamarga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru, Akmal mengakui, jika warga menginginkan adanya jembatan. Namun, katanya, yang ada saat ini adalah box culvert.

"Yang kita punya itu kan gorong-gorong, box culvert itu," kata Akmal dihubungi terpisah.

Diterangkannya, pembangunan itu dilakukan secara swakelola. Dimana alat dan pekerjanya disediakan langsung oleh Dinas PUPR Pekanbaru.

"Kalau untuk sekarang yang memang ada ya itu (box culvert). Itu bukan dikontrak (tender,red), itu swakelola. Anggota kita (yang mengerjakan). Alat, alat kita. Kita yang mengerjakan," sebut Akmal.

Dia berharap, untuk sementara warga mau menerima kondisi yang ada saat ini. Untuk jembatan sebagaimana dambaan warga, itu akan direncanakan kemudian.

"Yang ada sekarang, itu lah. Kalau mau jembatan, nanti lah. Kalau sekarang yang ada, cuma itu. Yang dari PU (PUPR Pekanbaru,red) yang ada box culvert," tuturnya.

Dengan kondisi sekarang, yang menempatkan enam buah box culvert di dalam parit, bisa menyebabkan banjir. Sampah akan tersangkut di sela-sela box culvert, dan lebar parit semakin menyempit. Disinggung hal ini, Akmal memberikan jawaban singkat.

"Itu kan bisa masyarakat gotong-royong untuk membuang sampah (jika tersangkut di gorong-gorong)," pungkas Akmal.