Dalang di Balik Poster 'Raja Jokowi' Masih Misterius

Dalang di Balik Poster 'Raja Jokowi' Masih Misterius

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Alat peraga kampanye bergambar capres Joko Widodo (Jokowi) dengan atribut mahkota raja di sekitar wilayah Banyumas, Jawa Tengah dicopot oleh tim sukses Jokowi-Ma'ruf Amin. Pemasang poster itu telah mengaku, namun pemiliknya masih misterius.

Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Bambang Wuryanto mengaku masih menunggu pemilik poster 'raja Jokowi' yang menghebohkan Jateng dua pekan terakhir. Sedangkan para pemasang dari Kaukus Anak Muda Indonesia (KAMI) telah dimaafkan.

"Saya tunggu yang punya APK (alat peraga kampanye/poster)," kata Bambang di sela-sela acara Pra-Jambore Kader Komunitas Juang DPD PDIP Jateng di Alun-alun Bung Karno Ungaran, Kabupaten Semarang, Ahad (18/11/2018).


Bambang menegaskan para pelaku pemasangan yang telah diketahui sejauh ini, hanyalah orang-orang yang menjadi operator dan menerima upah untuk pekerjaannya. Kepada mereka, PDIP telah memberikan maaf dan bahkan menganggapnya sebagai teman sendiri.

"Kalau itu (operator lapangan/pemasang) sudah kita anggap friends sendiri, namanya juga anak bangsa lagi cari, mohon maaflah, cari tambahan rezeki. Kalau anak bangsa cari tambahan rezeki, kemudian kita soal, kita nggak tegalah," ujarnya. 

"Kita nunggu yang punya kepentingan utama. Kalau ketemu diskusi, musyawarah, kenapa masang ini. Itu pertanyaan pertama. Kedua, kenapa makai PDI Perjuangan nggak ngomong sama partai. Kalau hal-hal itu bisa kita maklumi ya nanti kita maafkan, tapi ini memberi contoh kehidupan berbangsa yang musyawarah," lanjutnya.

Bambang kembali menegaskan, hingga sekarang masih menunggu pemilik APK tersebut. Pemilik APK tersebut ditunggu kedatangannya untuk diajak diskusi, termasuk diminta pula menjelaskan alasan pemasangan tersebut.

"Kalau itu memang barangmu ayo, kalau elu yakin bener datang dong. Membuat gerakan seperti itu kok, dengan desain yang masif seperti itu kok, dengan melibatkan sistem pengorganisasian yang sangat baik, dengan uang yang memadai. Elu punya tujuan, ayo ngomong sama aku sehingga kita clear semuanya," tegasnya. 

Sementara itu, politikus PDIP, Budiman Sudjatmiko, mengomentari polemik poster 'Raja Jokowi' yang tersebar di Jawa Tengah itu. Menurutnya, pemasangan poster oleh Kaukus Anak Muda Indonesia (KAMI) itu seperti menusukkan pedang ke punggung Jokowi.

"Saya melihat tidak ada dampak elektoral, itu (dampak poster 'Raja Jokowi') tidak ada hubungannya dengan elektoral. Ini hubungannya dengan nilai sejati dari nilai-nilai PDI Perjuangan dan nilai Pak Joko Widodo sendiri," ujarnya kepada wartawan di Yogyakarta, Minggu (18/11/2018).

"Menurut saya menempatkan mahkota pada sosok beliau (Jokowi), itu seperti menusukkan pedang ke punggung beliau," lanjut anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin tersebut.

Budiman mengatakan, menggambarkan sosok Jokowi layaknya raja Jawa merupakan sebuah kesalahan. Sebab, penggambaran seperti itu seakan-akan menunjukkan bahwa Jokowi bukanlah rakyat, padahal Jokowi adalah bagian dari rakyat.

"Pak Jokowi itu adalah bagian dari rakyat, Pak Jokowi adalah kita. Menempatkannya di atas rakyat adalah justru ingin melemahkan kekuatan utama dari Pak Joko Widodo. Dari PDI Perjuangan sendiri sudah dikatakan bahwa itu tindakan indisipliner, tidak benar," ujarnya.

Budiman tidak mengetahui pemasang poster 'Raja Jokowi' merupakan kader PDIP atau relawan. Apabila mereka adalah kader partai, menurutnya perbuatan indisipliner tersebut akan diproses sesuai mekanisme internal.

"Saya tidak pernah dengar (nama KAMI) sama sekali. Baru dengar dari berita kemarin. Tidak pernah mendengar itu sama sekali. Kalau itu menamakan diri dari partai tentu partai akan menindak. Tapi kalau menamakan diri sebagai relawan, tentu saja nanti TKN," tutupnya.