Demo di Mapolda Riau, Massa Tuding Nama-Nama Pejabat Ini Terlibat Korupsi

Demo di Mapolda Riau, Massa Tuding Nama-Nama Pejabat Ini Terlibat Korupsi

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Sejumlah kegiatan di Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru diduga terindikasi rasuah. Penyimpangan itu disinyalir melibatkan oknum pejabat dan anggota dewan setempat.

Tudingan itu disampaikan ratusan massa yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Mahasiswa Anti Korupsi Pengawal Nawacita Presiden kala menggelar unjukrasa di depan Kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Riau, Kamis (15/11/2018). 

Pantauan Riaumandiri.co di lapangan, pendemo tiba di lokasi aksi sekitar pukul 15.30 WIB. Mereka terlihat membawa sejumlah spanduk bertuliskan dugaan skandal korupsi rehab gedung eks Dinas Tata Ruang, dugaan korupsi proyek di Dinas Perkim dan Dinas PUPR, serta dugaan jual beli proyek di Bagian Umum Setko Pekanbaru.


Tidak hanya itu, dalam spanduk juga terlihat foto sejumlah pejabat yang diduga terlibat. Mereka adalah Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru M Noer, Kabag Umum Setko Pekanbaru Edi Suherman, Kabag ULP Mus Alimin, Kabid Pertamanan Dinas PUPR Pekanbaru Eduward Riansyah, Anggota DRDR Pekanbaru Ida Yuliati Susanti serta mantan Plt BPKAD Pekanbaru, Alek Kurniawan.

Dikatakan pendemo melalui Daniel Simanjuntak selaku Koordintor Lapangan (Korlap), penyimpangan itu terjadi pada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Pekanbaru. Seperti di Dinas Perkim dan PUPR senilai Rp30 miiar pada tahun anggaran 2017. 

Lalu, korupsi proyek rehab eks kantor Dinas Tata Ruang Kota (Distarubang) Kota Pekanbaru menjadi kantor Palang Merah Indonesia (PMI) yang menelan anggaran senilai Rp2,5 miliar, dan dugaan jual beli proyek di Bagian Umum Setko Pekanbaru sebesar Rp40 miiar tahun anggaran 2017/2018. Terakhir, dugaan korupsi dalam pembangunan Mall Pelayanan Publik senilai Rp8,7 miliar. 

"Kita menduga ada korupsi dan jual beli proyek di Pemko (Pekanbaru). Diduga ini turut melibatkan sejumlah pejabat dan oknum anggota DPRD Pekanbaru," teriak Daniel dalam orasinya.

Terkait dugaan korupsi dan jual beli proyek di Dinas Perkim dan PUPR Kota Pekanbaru, Daniel mengatakan ada keterlibatan Sekko Pekanbaru,  M Noer, dan seorang anggota DPRD Pekanbaru Ida Yuliati Susanti dari Fraksi Partai Golkar. Setiap proyek, katanya, dijual sebesar 15 persen dari nilai pekerjaan kepada kontraktor yang merupakan rekannya sendiri. 

"Dari 15 persen itu, diduga 10 persen diberikan ke Sekko (M Noer,red). Sedangkan 5 persen lagi untuk oknum legislator (Ida Yuliati,red). Kita juga menduga ada keterlibatan Eduward Riansyah (Kabid Pertamanan,red) sebagai pejabat mengeluarkan Surat Perintah Kerja (SPK). Serta Alek Kurniawan sebagai pihak yang mencairkan dana setiap proyek," sebut Daniel.

Sementara itu, terkait dugaan korupsi rehab eks kantor Distarubang menjadi kantor PMI, disinyalir ada penyalahgunaan jabatan yang dilakukan Sekko Pekanbaru M Noer. Tidak hanya itu, Edi Suherman sekalu Kabag Umum dan Kabag ULP, Mus Alimin, mereka tuding sebagai pengatur proses lelang. Sehingga ditentukan pemenang proyek tersebut CV Devario Capital yang diduga merupakan kolega dari Sekko.

Untuk proyek pembangunan Mall Pelayanan Publik, pendemo juga mencium adanya aroma rasuah. Dari 76 peserta yang mengikuti lelang, kata Daniel, pemenangnya yakni PT Angsana Cipta Pratama, diduga telah dikondisikan. 

"Jika dugaan ini benar, maka oknum pejabat dan legislator tersebut melanggar Pasal 2 dan Pasal 3  Undang-undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi," imbuh Daniel. 

Untuk itu, pendemo mendesak aparat penegak hukum khususnya Polda Riau, melakukan pengusutan dengan memeriksa sejumlah pejabat dan oknum anggota Dewan mereka sebut di atas. "Kita mendesak Ditreskrimsus (Polda) untuk mendalami dan mengusut dugaan korupsi ini," tegasnya. 

"Kita siap memberikan bukti-buktinya. Kalau ini tidak benar, pasti kita tidak akan berani menyampaikannya," sambungnya menutup. 

Usai menyampaikan aspirasinya, para massa menyerahkan surat tuntutan itu kepada Panit Subdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda Riau, AKP Detis Mayer Silitonga. "Kita terima suratnya, nanti saya akan sampaikan ke pimpinan. Nanti pimpinan yang akan menentukan tindakan selanjutnya," singkat Detis.

Pelaksanaan aksi yang hanya berlangsung selama kurang dari satu jam ini, berjalan aman dan kondusif. Jalannya aksi dikawal ratusan personil Polsek Pekanbaru Kota dipimpin AKP Sunarti.

Reporter: Dodi Ferdian