Begini Tanggapan MUI Soal Pencabutan Penghargaan HAM Aung San Suu Kyi

Begini Tanggapan MUI Soal Pencabutan Penghargaan HAM Aung San Suu Kyi

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Muhyiddin Junaidi menyambut baik pencabutan penghargaan hak asasi manusia (HAM) tertinggi "Ambassador of Conscience" yang pernah diberikan kepada Aung San Suu Kyi pada 2009. 

"MUI menyambut baik keputusan tersebut dan berharap agar semua pihak yang terlibat dalam genosida terhadap umat Islam diproses secara hukum," ujar KH Muhyiddin dilansir dari Republika.co.id, Selasa (13/11/2018).

Menurut dia, MUI mendukung kebijakan yang adil dari lembaga-lembaga hukum dunia yang terus menyuarakan penegakan keadilan bagi semua. Saat ini, dia meminta kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar terus memantau perkembangan terkini tentang repatriasi pengungsi Rohingya. 


"PBB diminta agar terus memantau perkembangan terkini tentang repatriasi para pengungsi Rohingya ke kampung halaman mereka," ucapnya.

Di samping itu, dia juga berharap agar Pemerintah Indonesia selalu terdepan untuk menegakkan HAM di dunia Internasional. 

"Sebagai negara terbesar dan pendiri ASEAN, Indonesia harus tampil terdepan dalam menegakkan HAM tanpa harus mencampuri urusan dalam negara lain," kata KH Muhyiddin.

Sebelumnya diberitakan, Amnesty International mengumumkan pencabutan penghargaan hak asasi manusia (HAM) tertinggi "Ambassador of Conscience" yang pernah diberikan kepada Aung San Suu Kyi pada 2009. Amnesty Internasional mencabut penghargaan HAM ini karena pengkhianatan pemimpin Myanmar tersebut terhadap nilai-nilai yang pernah dibelanya.



Tags HAM