Musyawarah Adat Kenegerian Se-Wilayah Tapung akan Dihelat 24 November 2018

Musyawarah Adat Kenegerian Se-Wilayah Tapung akan Dihelat 24 November 2018

RIAUMANDIRI.CO, TAPUNG - Musyawarah Adat Kenegerian se-Wilayah Tapung akan dihelat pada 24 November 2018 mendatang di Rumah Adat Kenegerian Petapahan. Dalam Musyawarah nanti, selain membahas AD/ART organisasi juga memilih Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) dan Ketua Dewan Pengurus Harian (DPH).

Penetapan jadwal dan agenda musyawarah tersebut diputuskan dalam kegiatan Pra Musyawarah Kenegerian se-Wilayah Tapung yang ditaja pada para Datuk Pucuk/Datuk Bendahara dari wilayah Kenegerian Tapung Kanan dan Tapung Kiri, di Balai Adat Kenegerian Petapahan, Sabtu (10/11/2018). 
Hadir dalam acara ini, antara lain, Datuk Bendahara Sekijang Jon Kenedy, Datuk Bendahara Danau Lancang Niskol Firdaus, Datuk Bendahara Petapahan Khaidir Majoindo, dan Datuk Nurbai Jus dari Pantai Cermin. 

Kemudian hadir juga Ketua Panitia Silaturahmi Masyarakat Sungai Tapung (SMST) III Dr Ahmad Zikri dan Sekretaris Panpel Rais Hasan Piliang, SH, tokoh muda Tapung Zulfahmi, Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Tapung Raya (IPMTR) M Daniel dan Asrori, Sekum Ikatan Keluarga Sungai Tapung (IKST) Riau M Nur serta Ketua Umum (IKST) Riau, Sapaat.


Datuk Bendahara Sekijang, Datuk Jon, dalam keterangan tertulis yang diterima Riaumandiri.co, Ahad (11/11/2018), menjelaskan, pertemuan kali ini adalah pertemuan persiapan Mubes Adat yang kesekian kalinya. 

"Sebelumnya di bulan Oktober 2018 telah dilakukan beberapa kali rapat Ninik Mamak/Datuk Bendahara di Desa  Sekijang. Kemudian dilanjutkan di Kabun-Tandun, Kasikan dan Pantai Cermin," kata Datuk Jon. 
 
Dalam pra Musyawarah Kenegerian tersebut, katanya, juga diputuskan akan mengundang tokoh wilayah Sungai Tapung, LAK Kampar dan LAM Riau, dalam kegiatan tanggal 24 November tersebut. 

"Selain itu, juga disepakati bersama bahwa Silaturahmi Masyarakat Sungai Tapung (SMST) III dilakukan di Sekijang yang semula di akhir November 2018, diundur menjadi 15 Desember 2018. Pada acara ini sekaligus menjadi acara Pengukuhan Pengurus Lembaga Adat Kenegerian Se-Wilayah Tapung yang bertempat di Desa Sekijang, Tapung Hilir," jelas Datuk Jon.

Dalam kesempatan itu, Datuk Khaidir Majoindo Petapahan mengimbau agar Datuk Pucuk/Datuk Bendahara se-wilayah Tapung dapat hadir. "Ini momentum bagus untuk bermusyawarah setelah terakhir Musyawarah Adat dilakukan di Kasikan pada tahun 2001 yang lalu, di mana pra musyawarahnya pada masa itu dilakukan di Aliantan," ujarnya.

Antusiasme terhadap digelarnya musyawarah adat ini juga diperlihatkan Datuk Niskol Firdaus dari Danau Lancang. "Kegiatan bersama anak kemenakan ini hendaknya menjadi momentum untuk bersinergi dan bersatu, menguatkan kembali melalui sebuah kelembagaan adat," ujarnya.

Datuk Bendahara Sekijang Jon Kennedy dan Datuk Mudo Suhaili dari Desa Batu Gajah yang juga aktif dalam tim inti persiapan bersama Datuk Bendahara Kasikan Dwi Karman dan SC kegiatan Edi Basri,  berharap ke depan produk-produk hukum adat dapat dihasilkan melalui sebuah Perda Adat dan dapat diimplementasikan di wilayah Sungai Tapung yang disesuaikan dengan kearifan lokal masing-masing kenegerian.

Ketua Umum IKST Riau, Sapaat, yang juga hadir dalam pertemuan itu, mengatakan, dirinya sangat berharap Lembaga Adat Kenegerian Tapung ini dapat aktif kembali dan menjadi payung bagi berbagai persoalan anak kemenakan, menjadi mitra pemerintah dan bersama MUI menjaga Negeri Tapung Kanan dan Tapung Kiri dari aspek adat dan budaya.