Pembangunan Tol Padang-Pekanbaru Dipindahkan ke Pekanbaru

Pembangunan Tol Padang-Pekanbaru Dipindahkan ke Pekanbaru

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Presiden Joko Widodo telah melakukan grounbreaking pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru pada Februari 2018 lalu, tepatnya di Jalan By Pas Padang. 

Namun sayangnya hingga saat ini pembangunannya belum berjalan sempurna, untuk seksi 1 jalan tol Pekanbaru-Padang yang semula di Padang-Sicincin. Untuk menggesa percepatan pembangunannya, pemerintah pusat merencanakan seksi 1 pembangunan jalan bebas hambatan itu akan pindah di Pekanbaru-Bangkinang.

Pemindahan pembangunan seksi 1 tersebut disebabkan pembangunan tol dari Padang-Sicincin progresnya lambat karena persoalan pembebasan lahan yang rumit. PT Hutama Karya sebagai kontraktor dan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) sebagai penyandangan jalan tol Pekanbaru-Padang berencana akan memulai jalan tol dari Pekanbaru. 


Plt Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim mengatakan, selain alasan pembebasan lahan, alasan lainnya biaya yang akan dikeluarkan cukup besar. Jika dimulai dari Sumbar harus memangkas bukit-bukit yang cukup besar, termasuk pembuatan terowongan. Karen itu bagian dari jalan Tol Trans Sumatera dimulai dari Pekanbaru.

"Minggu kemarin saya terima tamu pusat (PT Hutama Karya dan AIIB), bahwa jalan tol Pekanbaru-Padang akan dimulai dari Pekanbaru. Kalau tol itu dibangun dari Sumbar kendalanya lebih banyak. Kita Insya Allah tidak ada kendala sampai menggali terowongan seperti di Sumbar,” ujar Plt Gubernur Riau, Wan Thamrin Hasyim, usai meninjau progres pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai, Selasa (6/11/2018).

Dijelaskan Wan Thamrin, jalan tol Pekanbaru-Padang tersebut pembangunannya terbagi 14 seksi. Yang mana seksi 1-2 terbentang dari Pekanbaru sampai ke Bangkinang. Kemudian seksi 3-4 di mulai dari Bangkinang sampai Pangkalan. 

"Kalau itu pembangunan tol Pekanbaru-Padang jadi dimulai di Pekanbaru, maka saya yakin Pekanbaru ini akan jadi ibukota di pulau Sumatera," jelasnya. 

Sementara itu, Asisten II Setdaprov Riau Masperi menambahkan, rencana itu karena ruas tol Pekanbaru-Padang yang telah di-groundbreaking Presiden pada awal tahun lalu di Sicincin pembebasan lahannya sedikit rumit. Sebab di sana banyak tanah adat.

"Alasan itulah maka penyandang dana mengalihkan pandangan ke Pekanbaru. Ini juga berkaca kepada progres jalan tol Pekanbaru-Dumai. Makanya mereka ingin memulai dan menjajaki yang kemungkinan tol Pekanbaru-Padang dimulai dari Pekanbaru-Bangkinang sampai Pangkalan," katanya. 

Lanjut Masperi, dari Pangkalan ke Bukittinggi ruasnya akan berbeda, karena ruas itu membutuhkan enam terowongan. Untuk rencana itu, pihaknya juga telah menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan penyandang dana (investor), terutama berkenaan dengan respon masyarakat terhadap pembangunan jalan tol Pekanbaru-Padang. 

"Kemudian mereka juga tanya soal prosedur pembebasan lahan di Riau, dan itu sudah kita jelaskan. Dimana pertama harus ditentukan trasenya berdasarkan permintaan Kementerian PUPR. Setelah itu baru masuk tim apresial yang diketuai BPN. Melalui proses ini masyarakat tidak akan dirugikan karena harga ditentukan tim independen," ungkapnya.

"Bahkan Kampar dan Pekanbaru sebagai pemiliki kawasan yang akan dilintasi tol Pekanbaru-Padang welcome. Akhir investor dan Hutama Karya berpendapat, kemungkinan mereka akan membiayai ruas tol Pekanbaru-Bangkinang-Pangkalan," tandasnya. 

Untuk diketahui, jalan tol Pekanbaru-Padang memiliki panjang 254,80 kilometer, dengan 9 terowongan panjang. Pembangunan tol ini ditargetkan selesai pada tahun 2025 mendatang. Jalan tol ini akan mempersingkat jalan dari Pekanbaru ke Padang dan sebaliknya dengan waktu yang hanya 3 sampai 4 jam. Sebelumnya waktu tempuh 6 sampai 7 jam.


Reporter: Nurmadi