Banjir Meluas, Korban Bertambah, Pemkab Rohul Belum Dirikan Dapur Umum

Banjir Meluas, Korban Bertambah, Pemkab Rohul Belum Dirikan Dapur Umum

RIAUMANDIRI.CO, PASIR PENGARAIAN - Pasca meluapnya Sungai Rokan Kanan dan Sungai Batang Sosa, Rokan Hulu, jumlah korban banjir kian bertambah yakni mencapai 716 rumah, 1 sekolah dasar, dan 1 unit rumah suluk.

Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu sampai hari ini belum mendirikan dapur umum untuk korban terdampak banjir dengan alasan stok logistik kosong. Syafdanol Putra, selaku staf Pusat Pengendalian dan Operasional BPBD Rohul, saat ditemui di ruang kerjanya Jumat (2/11) membenarkan hal itu.

Dikatakannya untuk penanggulangan sementara pihaknya baru mendirikan tenda untuk evakuasi sekaligus tempat penitipan barang-barang milik pengungsi.


"Dapur umum belum didirikan karena ketersediaan logistik kosong. Untuk saat ini memang belum membutuhkan dapur umum. Warga hanya meminta tenda. Dan hari ini Tim BPBD mengirim tenda untuk didirikan di Desa Talikumain,” terang Syafdanol Putra.

Untuk pengadaan logistik, lanjut Syafdanol Putra, pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak swasta. Dan dalam waktu dekat bantuan pihak ketiga tersebut akan didistribusikan.

Di tempat terpisah, Abdul Haris, selaku Kasi Perlindungan Sosial Korban Bencana, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak Rohil, mengaku untuk tanggap darurat pihaknya telah menyurati Bupati Rohul.

“Proposal permohonan bantuan tanggap darurat sudah kita sampaikan kepada Bapak Bupati Kamis (1/11). Untuk realisasinya tentu menunggu Surat Keputusan (SK) Bupati Rohul,” sebutnya.
 
Abdul Haris mengatakan pendistribusian logistik harian melalui dapur umum sangat diperlukan.

“Yang menjadi prioritas itu dalam penanganan tanggap darurat adalah evakuasi dan dapur umum. Apalagi melihat kondisi banjir saat ini yang mulai meluas, memang perlu membangun dapur umum. Kalau bantuan logistik, bisa dilakukan pasca banjir,” sebut Abdul Haris. 

Adapun rincian jumlah korban banjir di Kabupaten Rokan Hulu yang dihimpun dari BPBD Rohul, hingga Jumat (2/11) yakni Kelurahan Tambusai 58 KK, Desa Talikumain Tambusai 52 KK. Selanjutnya Desa Sei Kumango 168 KK. Akses jalan desa tergenang dan tidak bisa dilalui sepanjang 1 kilometer, siswa SD Negeri 019 Tambusai terpaksa dibubarkan, dan Surau Suluk yang berada di Dusun 2 Kuala Tambusai turut terdampak.

Sementara banjir di Kecamatan Rambah, Kelurahan Pasir Pengaraian sebanyak 100 KK, Desa Pematang Berangan 88 KK, dan Desa Babusalam 250 KK. Untuk korban banjir lainnya, BPBD masih menunggu laporan. 


Reporter: Agustian



Tags Banjir