Kirim Bantuan Lewat Darat, Tim Riau Care Indonesia Tempuh Perjalanan 29 Jam ke Palu

Kirim Bantuan Lewat Darat, Tim Riau Care Indonesia Tempuh Perjalanan 29 Jam ke Palu

RIAUMANDIRI.CO, MAMUJU - Setelah mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, tim relawan Riau Care Indonesia (RCI) melanjutkan perjalanan kemanusiaan ke Kota Palu, Donggala, dan Sigi, di Sulawesi Tengah, Jumat (5/10/2018).

Tim relawan yang terdiri dari dokter dan tenaga tanggap darurat ini langsung dipimpin oleh Ketua Umum RCI Ardiansyah Tanjung. Diperkirakan rombongan akan menempuh perjalanan darat selama lebih kurang 29 jam untuk sampai di Kota Palu.

Ardiansyah Tanjung atau yang akrab disapa Ian Tanjung ini, melalui pesat WhatsApp, Sabtu (6/10/2018), menyampaikan, pada hari ini mereka sudah berada di daerah Mamuju, Sulawesi Barat, setelah menempuh perjalanan darat selama 17 jam dari Kota Makassar, Sulawesi Selatan. 


"Insya Allah sebentar lagi (jam 10.00 Wita) kami akan bergerak menuju Palu dengan perkiraan waktu perjalanan darat sekitar 10-12 jam. Mohon doa kepada Allah Ta'ala agar memberikan keselamatan dan kekuatan bagi kami untuk bisa bermanfaat bagi saudara-saudara kita yang tertimpa musibah bencana," jelas Ian Tanjung.

Dikatakan Ian, dalam perjalanan dari Mamuju menuju Palu, rombongan juga akan melewati beberapa daerah yang juga terdampak bencana. Daerah yang paling terkenal itu adalah Kecamatan Pasang Kayu, yang dari banyak informasi disebutkan terdampak bencana dan banyak terjadi penjarahan terhadap barang-barang bantuan.

Tim medis Pemkab Mamuju, mengecek kesehatan Ketua Tim RCI, Ian Tanjung, sebelum melanjutkan perjalanan ke Palu.

"Namun kami tidak begitu saja mempercayai informasi-informasi itu, karena belum tabayyun sama orang-orang yang sudah menjadi korban penjarahan. Untuk antisipasi, kami tetap bergabung dengan konvoi rombongan lain yang dikawal oleh personel Brimob," ujar Ian.

Ian juga menceritakan, sebelum meninggalkan Kota Makassar, tim RCI berkerjasama dengan mahasiswa dari Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, bersama-sama membeli bahan-bahan makanan pokok, seperti beras, air minum dan lain-lain yang sangat diperlukan di Palu dan sekitarnya.

"Perjalanan kami mulai dari Kampus Universitas Hasanuddin sekitar pukul 02.00 Wita dengan kekuatan 1 truk besar (full barang bantuan), 3 mobil avanza (1 mobil tim relawan RCI). Perjalanan dari Makassar menuju Mamuju, kami tempuh sekitar 17 jam," tuturnya.

Sebelum sampai di Mamuju, kata Ian, rombongan beristirahat sekitar 3 jam di Kabupaten Barru setelah Salat Subuh, kemudian melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Polewali Mandar dan melaksanakan Salat Jumat dan makan siang di Polewali Mandar.

Kemudian, beber Ian, perjalanan dilanjutkan dengan suguhan keindahan alam milik Allah Azza wa Jalla. Terlihat hamparan pantai dan birunya air laut dengan ombak yang yang tenang menjadi penyejuk mata apabila memandang ke sebelah kiri, sedangkan di sebelah kanan bukit-bukit dengan pohonnya yang menghijau menjadi penghibur mata.

"Untaian puji-pujian terhadap Allah sang pemilik alam, tidak henti-hentinya keluar dari mulut para relawan.
Terutama ketika kami sempat berhenti menikmati tenggelamnya matahari di Desa Labuang Onang, Polewali Mandar. Hampir 100 Km rute jalan berada di pesisir pantai," cerita Ian.

Memasuki wilayah Propinsi Sulawesi Barat, ujian datang terhadap salah satu relawan, Muhammad Perismon, yang  menderita kram pada perut bagian bawah akibat posisi tidur di mobil yang salah, sehingga terpaksa harus menahan nyeri sepanjang perjalanan sampai ke Mamuju.

Tepat pukul 20.00 Wita rombongan memasuki Mamuju, ibukota Propinsi Sulawesi Barat dan menuju Rumah Jabatan Wakil Bupati Mamuju yang dijadikan sebagai rumah singgah atau posko bagi relawan akan menuju Palu dan sekitarnya.

Sesampai di sini, rombongan langsung disambut oleh tuan rumah yang sangat ramah, Wakil Bupati H Irwan Pababari. 

"Penyambutan yang betul-betul bersahabat. Setelah sesi foto-foto, kami melanjutkan dengan menikmati berbagai suguhan yang dihidangkan. Sementara Perismon yang sempat demam tinggi karena menahan nyeri selama 4 jam lebih, setelah meminum obat langsung istirahat total untuk mempersiapkan fisik untuk melanjutkan perjalanan besoknya," tutur Ian.

Pemeriksaan kesehatan juga dilakukan kepada Ketua Tim RCI, Ian Tanjung dan relawan RCI Salman, dibantu dr Acid Mujaddid (RCI) di posko kesehatan yang terdapat di halaman rumah wakil bupati.