7 Warga Palestina, Termasuk 2 Bocah Tewas Ditembak Tentara Israel

7 Warga Palestina, Termasuk 2 Bocah Tewas Ditembak Tentara Israel

RIAUMANDIRI.CO, GAZA - Sedikitnya tujuh warga Palestina, termasuk dua anak-anak, tewas ditembak tentara Israel di perbatasan Gaza. Penembakan terjadi dalam bentrokan terbaru saat unjuk rasa mingguan kembali digelar di sepanjang perbatasan Gaza. 

Seperti dilansir Reuters, Sabtu (29/9/2018), militer Israel dalam pernyataannya menyebut bahwa tentara mereka menggunakan peluru sungguhan, juga serangan udara, setelah sejumlah bahan peledak dan batu dilemparkan ke arah mereka oleh para demonstran Palestina.

Menurut militer Israel, tembakan peluru sungguhan dan serangan udara itu dimaksudkan untuk mencegah serangan lebih lanjut dan pelanggaran pagar perbatasan oleh kelompok Hamas yang menguasai Gaza.


Dituturkan sejumlah pejabat kesehatan Gaza bahwa sekitar 505 orang mengalami luka-luka, dengan 89 orang di antaranya terkena tembakan.

Tujuh orang yang tewas semuanya berjenis kelamin laki-laki. Dua orang di antaranya diketahui masih anak-anak yang berusia 12 tahun dan 14 tahun.

Unjuk rasa yang digelar warga Palestina setiap pekan sejak 30 Maret lalu, menuntut dikembalikan hak-hak tanah milik keluarga-keluarga Palestina yang kabur atau terusir oleh pendudukan Israel tahun 1948 silam. Demonstran juga menuntut dicabutnya blokade ekonomi Israel-Mesir.

Dalam pernyataan terpisah, Hamas menyebut unjuk rasa yang digelar pada Jumat (28/9) waktu setempat menandai peringatan 18 tahun peluncuran gerakan perjuangan Palestina melawan Israel. 

Sedikitnya 191 warga Palestina tewas dalam rentetan unjuk rasa yang digelar setiap Jumat itu. Sedangkan seorang penembak jitu asal Gaza menewaskan satu tentara Israel beberapa waktu lalu.

Dalam aksinya, demonstran Palestina juga menerbangkan layang-layang dan balon helium yang dipasangi objek terbakar ke wilayah Israel, yang berujung membahas sejumlah lahan pertanian dan kawasan hutan di negara Yahudi itu. 

Otoritas Israel menuding Hamas secara sengaja memprovokasi kekerasan dalam unjuk rasa tersebut. Tuduhan ini telah dibantah oleh Hamas, yang telah tiga kali terlibat konflik bersenjata dengan Israel dalam satu dekade terakhir.