Minta Anggota Sat Polair Polres Rohil Tidak Dihukum, Ratusan Nelayan Unjuk Rasa

Minta Anggota Sat Polair Polres Rohil Tidak Dihukum, Ratusan Nelayan Unjuk Rasa

RIAUMANDIRI.CO, ROHIL - Ratusan nelayan di Rokan Hilir (Rohil) melakukan aksi unjuk rasa damai di Kantor Sat Polair Polres Rohil di Bagansiapiapi, Selasa (11/9/2018).

Dalam orasinya massa meminta tiga anggota Sat Polair Polres Rohil yang melakukan pengamanan dan menjaga perairan wilayah Rohil agar tidak dihukum. Ketiga personel ini sudah menyelamatkan nyawa nelayan saat ada dugaan pencurian kerang yang dilakukan nelayan dari Sumut, Ahad (9/9/2018).

Massa menjelaskan, masyarakat nelayan Rohil sudah sering meminta pertolongan kepada Sat Polair Rohil dan dinas-dinas terkait, dan sudah lebih lima kali Sat Polair memukul mundur nelayan luar yang diketahui berasal dari Tanjung Balai dalam sepekan ini. Nelayan luar ini diduga mengambil kerang menggunakan alat 'Salome' yang sangat merusak habitat alam air.


"Yang jelas masyarakat sangat terlindungi dalam kejadian itu. Kami atas nama masyarakat nelayan Rohil sangat berterima kasih kepada tiga anggota Sat Polair yang sudah berpihak dan membela hak-hak nelayan Rohil yang sudah tertindas," ujar Toyib, perwakilah tokoh nelayan Rohil, saat berorasi dalam unjuk rasa yang digelar di Kantor Sat Polair Rohil, Selasa (11/9/18).

Ratusan nelayan, kata Toyib, tidak akan berhenti sampai di sini saja, mereka akan berupaya agar permasalahan ini juga mendapat tanggapan yang terbaik dari Pemda Rohil dan dinas terkait.

"Ini akan kita sampaikan ke pak Bupati Suyatno. Permasalahan ini tidak bisa didiamkan, jika terus nelayan tradisional diusik dengan nelayan luar yang menggunakan alat tangkap yang merusak alam laut, yang jelas-jelas sudah dilarang oleh peraturan Kementerian Kelautan," tutupnya.

Sampai berita ini ditayangkan, pejabat Sat Polair Rohil tampak sedang menerima beberapa aspirasi yang sudah disampaikan ke pihaknya. Hingga kini jajaran Sat Polair Rohil belum bisa dikonfirmasi. 


Reporter: Jhoni Saputra



Tags Rohil