PBB Isyaratkan Merapat ke Jokowi pada Pilpres 2019

PBB Isyaratkan Merapat ke Jokowi pada Pilpres 2019

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Partai Bulan Bintang (PBB) mengisyaratkan merapat ke barisan partai politik pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden (pilpres) 2019 mendatang.

Sekretaris Jenderal PBB Afriansyah Noor mengatakan, arah dukungan partainya itu bisa terbaca dari pernyataan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra yang menyebut Jokowi tidak perlu mundur atau cuti sebagai presiden. 

"Pernyataan Ketua Umum PBB soal calon presiden petahana tak perlu berhenti atau cuti punya pesan politik yang tegas, makin jelas kemana arah dukungan PBB," ujar Afriansyah Noor dalam keterangannya, Selasa (11/9). 


Yusril pernah menyebut bahwa Presiden Joko Widodo tidak memiliki kewajiban untuk cuti di sepanjang masa kampanye saat menjadi calon presiden petahana. Hal itu sudah diatur dalam UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu. 

Menurut Yusril, jika presiden diwajibkan cuti ataupun mundur, justru akan berdampak buruk pada stabilitas politik Indonesia. 

Melihat hal itu, Afriansyah menyebut pernyataan Yusril itu berbasis pada pandangan akademiknya sebagai pakar di bidang hukum tatanegara. 

Di samping itu, ia mengatakan pernyataan tersebut justru menunjukkan pesan politik penting mengenai arah dukungan bagi PBB di Pilpres 2019 mendatang. 

"Sikap pak Yusril sebagai akademisi, biasanya sejalan dengan sikap politiknya. Beliau tidak pernah 'split personality' dalam bersikap," terang dia. 

Selain itu, Afriansyah menegaskan partainya akan berada pada satu barisan dengan pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden yang memiliki latar belakang sebagai ulama. 

Ia pun enggan menjelaskan secara rinci pasangan capres atau cawapres mana yang dimaksudkan memiliki latar belakang sebagai ulama. 

Ia hanya menjelaskan PBB mempertimbangkan segala kepentingan bangsa, negara dan umat Islam dalam menentukan arah dukungan politiknya tersebut. 

"Yang jelas, PBB akan berada dalam satu barisan dengan pasangan calon yang ada ulamanya," kata dia. 

Meski begitu, Afriansyah mengatakan partainya kini belum memutuskan secara resmi arah dukungan karena masih menunggu hasil Ijtima Ulama jilid II. 

Ia mengaku partainya tidak ingin memiliki pandangan yang bertabrakan satu sama lain dengan pandangan para ulama. 

"Manfaat dan mudlarat dalam memberikan dukungan itu harus jelas, dan disasarkan kepada hitung-hitungan yang rasional," imbuhnya. 

Diketahui pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin telah didukung oleh sembilan partai politik yang melebur dalam identitas 'Koalisi Indonesia Kerja' di Pilpres 2019. Parpol-parpol itu adalah PDIP, PKB, Gokkar, Perindo, NasDem, Hanura, PKPI, PSI, dan PPP.