Hotman Paris Minta SBY Tangani Roy Suryo, ini Tanggapan Demokrat

Hotman Paris Minta SBY Tangani Roy Suryo, ini Tanggapan Demokrat

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Pengacara Hotman Paris Hutapea menyindir Roy Suryo soal tagihan aset negara dari Kemenpora sambil dan turut menyebut nama Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Demokrat menerima kritikan yang disampaikan Hotman.

"Kami menghormati sebagai suara masyarakat melihat fenomena terhadap Roy Suryo sebagai sesuatu yang tidak patut. Itulah cara-cara masyarakat mengekspresikan protesnya, kami anggap sebagai kritik pada kami," ujar Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean dikutip detik.com, Sabtu (8/9/2018).

Dalam video yang diunggah, Hotman berbicara di antara para ibu dan warga yang berkumpul, sambil memukulkan sendok ke mangkok. Kata Hotman, meski baru dugaan, tapi SBY dinilainya perlu mengusut untuk memastikan kebenarannya. Menurut Partai Demokrat, Hotman berhak menyampaikan kritikan tersebut.


"Kalau Hotman Paris kan kami hargai sebagai tokoh masyarakat. Memang belakangan Hotman Paris genit dengan videonya. Kami hormati sebagai suara masyarakat, kami tak ingin melihatnya sebagai sesuatu yang tidak baik," kata Ferdinand.

Menurut Demokrat, SBY sudah bersikap mengenai tagihan aset negara dari Kemenpora kepada Roy. SBY memberi waktu satu minggu kepada Roy untuk menuntaskan polemik pengembalian aset negara.

"Kami lakukan rapat khusus dan kami putuskan memerintahkan Roy Suryo menyelesaikan ini dalam waktu seminggu," ujarnya.

Sebelumnya, Hotman memang tidak langsung menyebutkan nama oknum itu saat mengunggah video. Namun Hotman heran kenapa barang-barang milik Kemenpora bisa raib.

"Halo Bapak SBY, Bapak SBY, nonton TV nggak? katanya ada diduga anak buah bapak, kata BPK loh atau kata siapa itu nggak jelas, katanya ada beberapa perabot-perabot yang belum dikembalikan ke negara, sendok garpu, kali, gua gak sih, diduga," kata Hotman lewat Instagram.

"Tapi ini kan menyangkut nama baik Bapak SBY, tolong diusut bener nggak? masak kita tiap hari lihat kalian politisi di TV bukan main idealnya tapi yang gini-gini kok bisa raib?" imbuh Hotman.