Dolar Tembus Rp15.000, Ketua DPR Imbau Masyarakat Tak Panik

Dolar Tembus Rp15.000, Ketua DPR Imbau Masyarakat Tak Panik

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar terus melemah. Berdasarkan data Bank Indonesia, Kamis (6/9/2018), dolar menembus Rp15.000. Terhadap pelemahan rupiah tersebut, Ketua DPR Bambang Soesatyo menghimbau masyarakat tetap tenang dan tidak panik.

"Saya menghimbau masyarakat agar tetap tenang serta tidak panik dan percaya bahwa pemerintah tidak tinggal diam. Bersama-sama dunia usaha termasuk Kadin di dalamnya sedang berusaha mencari solusi yang tepat," kata Bamsoet, begitu dia akrab disapa, merespon nilai tukar rupiah sudah menembus Rp15.000/dolar, Kamis (6/9).

Bamsoet mengajak semua anak bangsa ini menunjukkan kepeduliannya dan bergandeng tangan dalam mengatasi masalah melemahnya nilai tukar rupiah tersebut. "Inilah saatnya kita tunjukan kepedulian kita pada negara dan bergandengan tangan untuk mengatasi pelemahan rupiah," imbau Bamsoet. 


Dia mengingatkan pihak-pihak yang ingin mengambil kesempatan dalam kondisi ini. Jauhkan dari sikap mengambil kesempatan dalam kesempitan dengan mengambil untung di tengah-tengah kesulitan bangsa," tegas Bamsoet. 

Bamsoet juga meminta Kementerian Keuangan sebagai otoritas fiskal dan BI sebagai otoritas moneter lebih kreatif melancarkan jurus-jurus yang tepat dalam menghadapi pelemahan rupiah. 

"Misalnya, melakukan akselerasi APBN semaksimal mungkin, karena saat ini APBN merupakan sumber penting dalam memutar ekonomi nasional," jelasnya. 

Kemudian dia meminta kemudahan akses ke institusi keuangan, khususnya perbankan. "Kebijakan kredit tanpa jaminan harus di perluas untuk sektor2 produktif usaha kecil menengah rakyat," saran Bamsoet. 

Bamsoet juga meminta Kemenkeu, Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk tegas dalam memberikan sanksi kepada para spekulan dolar yang mengambil untung saat nilai tukar rupiah melemah.

"Saya meminta Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Kemenkeu, BI, dan OJK, untuk dapat mengungkap jaringan spekulan dolar dan mempersempit ruang gerak spekulan dolar, guna mencegah terjadinya krisis keuangan," ujarnya.

Kemudian Bamsoet meminta Kemendag dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk menekankan pelaku usaha agar menggunakan barang baku produksi dalam negeri sebanyak mungkin dalam memproduksi barang. 


Reporter: Syafril Amir