Final Pencak Silat Asian Games Bisa Jadi Ajang Silaturahim Jokowi-Prabowo

Final Pencak Silat Asian Games Bisa Jadi Ajang Silaturahim Jokowi-Prabowo

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Politikus Partai Gerindra memperkirakan pertandingan final pencak silat Asian Games 2018 bisa jadi ajang silaturahim antara bakal calon presiden Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Terutama, di tengah suasana politik yang panas.

“Bisa saja ketemu, silaturahim, salaman, duduk bareng. Nggak ada masalah,” kata anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade, Senin (27/8/2018).

Namun, Andre mengatakan, belum mendapat informasi ihwal apakah Prabowo Subianto sebagai ketua umum PB Ikatan Pencak SIlat Indonesia (IPSI) akan hadir di final cabor pencak silat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Ia memperkirakan, Prabowo yang juga ketua umum Partai Gerindra akan hadir di final pencak silat.


“Mungkin harusnya datang, semalam barusan sampai di Indonesia,” ujar dia.

Terkait kemungkinan Prabowo mendampingi Presiden Jokowi yang dikabarkan akan menonton final tersebut, Andre menyebut itu sebagai hal biasa. Sebab, ia mengatakan, kedatangan Jokowi adalah haknya menonton pertandingan. Namun, menurut dia, bukan berarti pertemuan itu diartikan Prabowo mendampingi Jokowi menonton final pencak silat.

“Tapi, bukan Pak Prabowo mendampingi Pak Jokowi (di TMII), kan sama-sama nonton,” ujar dia.

Andre menilai, silaturahim di tengah suasana politik yang panas adalah hal yang bagus. Sebab, menurut dia, pemilihan umum (pemilu) harus diisi dengan hal menggembirakan, bukan persekusi, pengadangan, dan premanisme. Namun, ia tidak ingin kedatangan Prabowo di final pencak silat itu disebut sebagai kampanye terselubung.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, belum mendapat informasi ihwal kepastian kedatangan Prabowo di final cabor pencak silat. Menurut dia, apabila Prabowo dan Jokowi bertemu, pasti sangat menyenangkan. “Iya, ketemu di situ pasti seru, bagus,” kata dia.

Sufmi mengatakan, biasanya Prabowo selalu mengusahakan hadir dalam setiap final cabor pencak silat. “Di luar negeri saja datang, apalagi di dalam negeri,” ujar dia. 

Sebelumnya, menjelang penyelenggaraan Asian Games 2018, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meninjau persiapan para atlet serta sejumlah venue pertandingan. Pada Senin (6/8) pagi, Presiden mengunjungi venue pencak silat di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Senin (6/8). Namun, Ketua Umum IPSI Prabowo Subianto tak ikut mendampingi Jokowi.

Sementara, pada Desember 2016 lalu, Jokowi dan Prabowo pernah menghadiri acara pencak silat di Bali. Bahkan, Jokowi mendapatkan penghargaan dari Prabowo. Prabowo mengukuhkan Jokowi sebagai 'Pendekar Utama' di Bali.

"Kami ingin menggunakan kesempatan ini atas nama keluarga besar pencak silat dunia dan Indonesia, kami mohon Bapak berkenan menerima gelar sebagai pendekar utama pencak silat. Dengan demikian, tentunya Bapak akan selalu mengawasi membina dan membesarkan pencak silat di tahun-tahun yang akan datang," kata Prabowo waktu itu di Bali.

'Pendekar Utama' merupakan gelar kehormatan dari IPSI yang diberikan khusus kepada tokoh-tokoh yang dianggap memiliki karakter pendekar. Gelar tersebut diberikan atas sumbangsih Presiden Jokowi terhadap pembinaan dan pengembangan pencak silat di Indonesia. Tokoh yang pernah menerima gelar serupa, yakni Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono.

Sebelum dikukuhkan sebagai 'Pendekar Utama', Presiden Jokowi bersama Prabowo Subianto menyaksikan dua pertandingan pencak silat, yakni antara Vietnam melawan Thailand serta Malaysia melawan Belgia.

Presiden Jokowi saat dikukuhkan menerima keris, sertifikat pengukuhan, dan surat keputusan Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) yang diserahkan langsung oleh Presiden Persilat Prabowo Subianto. Kehadiran Presiden Jokowi merupakan undangan khusus dari Prabowo Subianto yang menjabat sebagai presiden Persilat.