Laporan Langsung Nurmadi dari Makkah

Kisah Haru Suami Istri Asal Riau: Terpisah di Madinah, Dipertemukan di Kota Suci Makkah

Kisah Haru Suami Istri Asal Riau: Terpisah di Madinah, Dipertemukan di Kota Suci Makkah

RIAUMANDIRI.CO, MAKKAH - Tangis haru tak terbendungkan oleh Jamaah Calon Haji (JCH) Riau asal Kabupaten Indragiri Hulu, Syamsidar yang memeluk erat sang suaminya Raja Syamsir, setelah terpisah lebih kurang 12 hari di Madinah. Pasangan suami istri ini kembali di pertemukan di Kota Suci Makkah Almukarromah, Jumat (10/8/2018).

Pada saat dipertemukan di rumah sakit haji Indonesia di Makkah, sang istri sempat tidak mengenal suaminya. Di saat sang suami memegang tangan istrinya dan berkata, “ibu sudah sehat”. Sang istri hanya menjawab “ya” tanpa mengetahui bahwa yang memegang tangannya adalah suaminya.

Sang suami pun kembali bertanya “Tak kenal dengan saya, saya raja suamimu”. Setelah melihat dengan jelas suaminya, Rosmaidar pun sontak langsung menangis dan memeluk suaminya yang sempat tak dikenalnya. 


Masih di atas tempat tidur, Rosmaidar terus memeluk suaminya sambil menangis.

“Alhamdulillah kita sudah dipertemukan kembali, oleh Allah SWT. Kita harus sabar dan iklas menerima apa yang telah terjadi di Makkah ini,” kata Raja, sambil mengelus punggung istrinya.

Raja berharap pertemuannya dengan sang istri ini akan terus berlanjut sampai dirinya bersama sang istri menyelesaikan ibadah haji, dan kembali ke tanah air serta bertemu dengan keluarga.

“Insya Allah, kalau Allah mengizinkan saya dan istri saya bisa terus menjalani ibadah haji sampai selesai. Saat ini saya sudah mulai membaik setelah keluar dari rumah sakit. Dan istri saya masih dirawat setelah operasi amputasi jari kakinya,” kata Raja. 

“Saya akan terus menjaga istri saya ini, mulai dari keberangkatan sampai pulang. Walaupun istri saya pakai kursi roda tetap saya bimbing. Saat saya di Madinah saya betul-betul tidak sadarkan diri, termasuk ketika bapak mengantarkan saya ke rumah sakit. Tiga hari saya di rawat, barulah saya sadar saya berada di rumah sakit, tanpa didampingi istri saya,” cerita Raja.

Ia kembali bercerita, bahwa dirinya juga tidak mengetahui kalau istrinya di hari yang sama saat ia masuk rumah sakit, istrinya pun di rujuk ke rumah sakit karena kakinya yang terkena gula harus diamputasi sebelum menyebar dan lebih parah.

“Rumah sakit kami berbeda, bagaimana kami mau berjumpa. Selama satu minggu lebih kami tidak pernah berkomunikasi karena jarak dan handphone yang tidak di tangan. Saya hanya di jenguk oleh petugas bapak-bapak ini, walaupun saya tau istri saya masuk rumah sakit, tapi apa daya saya tidak bisa bergerak,” cerita Raja.

Sebelumnya diberitakan, pasangan suami istri ini yang tergabung di dalam kloter 6 embarkasi Batam (BTH) terpaksa harus menjalani perawatan di rumah sakit Syuhada dan Rumah Sakit Mikhat, Madinah. 

Bahkan pasangan ini tidak bisa berangkat ke Mekah bersama kloter 6, dan harus bergabung dengan kloter lainnya. Sedangkan istrinya dibawa dengan menggunakan ambulan ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah.

Sampai saat ini pasangan suami istri asal Inhu ini masih berada di KKHI hingga Syamsidar sehat, dan diperbolehkan kembali bergabung dengan kloter awalnya, kloter 4 asal Inhu.

Reporter: Nurmadi