Kerap Terjadi Kecelakaan di Jl Pekanbaru-Pakning, Ini yang Dilakukan Warga Kampung Selat Guntung

Kerap Terjadi Kecelakaan di Jl Pekanbaru-Pakning, Ini yang Dilakukan Warga Kampung Selat Guntung

RIAUMANDIRI.CO, SABAK AUH - Kondisi jalan lintas Pekanbaru-Sungai Pakning, tepatnya di Kampung Selat Guntung, Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak, kini sangat memprihatinkan. 

Meski 3 bulan lalu aspal rusak sudah dipacing dan ditimbun base, namun hingga kini tidak kunjung diaspal ulang, sehingga lubang-lubang yang berada di ruas jalan semakin rusak parah dan kerap memicu kecelakaan lalu lintas.

Selama dua hari berturut-turut kecelakaan terjadi di titik yang sama. Pengendara sepeda motor jatuh dan berlumuran darah. 


Di titik ini sebelumnya pernah terjadi laka maut, sebuah mobil pick-up hilang kendali setelah menabrak lubang. Mobil itu kemudian menghantam seorang pengendara sepeda motor hingga akhirnya menelan korban jiwa.

Masyarakat sekitar merasa tidak tega melihat banyak korban, mereka lalu bergotong royong menimbun, agar lubang tersebut tidak terlalu dalam dan pengendara bisa sedikit nyaman saat melintas. 

Pada Jumat pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB, terlihat 10 orang warga mengorek batu kerikil di pinggir jalan. Batu itu diangkut menggunakan gerobak dorong dan diratakan pada lubang di jalan yang kerap menelan korban itu.

"Kalau tidak kita timbun, takutnya nanti tempat ini dianggap angker. Dua hari berturut-turut kecelakaan, kemarin saya sangat kasihan melihat pengendara sepeda motor kena serempet mobil di sini. Mobil itu sepertinya nyuri jalan yang agak datar, hingga menyerempet motor, namun mobil itu langsung lari," terang Yadi, warga Selat Guntung.

Senada disampaikan Jailani, warga Kampung Laksamana, mengaku sering melihat kecelakaan di jalan itu. 

"Itu baju yang kemaren kecelakaan, sengaja dibuang di situ, banyak darahnya," terang pemuda ini sambil menunjuk sebuah jaket yang tergeletak di pinggir jalan.

Ia berharap pemerintah segera tanggap, melihat kondisi jalan yang menjadi batas wilayah antara Kampung Selat Guntung dan Laksamana ini sangat parah. Terdapat belasan titik lubang besar, lubang itu telah bergelombang. 

"Bukan cuma sepeda motor yang merasa payah, dapat debu, mobil juga kesulitan, tidak bisa milih bagian badan jalan yang bagus," ujarnya.

"Kami tidak ingin jalan ini disebut tempat angker, langganan kecelakaan. Semoga dengan perbaikan ini pengendara bisa lebih nyaman. Ini sifatnya sementara, pemerintah harus cepat memperbaiki," ujarnya.

Usai Goro, salah satu dari warga berinisiatif mencabut sebatang pohon pisang, lalu ditanam pas di tengah jalan. 

"Ojo kok ganggu, aku sing nandor, sesok uwoh aku sing manen," teriak Sugeng kepada pengendara mobil yang melintas. Ucapan itu langsung mendapat respon acungan jempol dari sang supir mobil.

Sugeng berucap, tanaman batang pisang itu sebagai bentuk protes, agar pemerintah Provinsi Riau bisa merawat aset jalan yang ada agar tidak menjadi musibah bagi pegendara.

Reporter: Abdus Salam



Tags Siak