Ini Alasan Ustaz Abdul Somad tak Hadiri Deklarasi Prabowo-Sandi

Ini Alasan Ustaz Abdul Somad tak Hadiri Deklarasi Prabowo-Sandi

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Ustaz Abdul Somad (UAS) tidak menghadiri deklarasi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebagai capres dan cawapres pada Kamis (9/8/2018) malam. Alasannya, sejak Kamis hingga Ahad (12/8/2018) nanti, dia beraktivitas dakwah di sejumlah lokasi di Batam, Kepulauan Riau.

Jadwalnya cukup padat. Sebagai contoh, pada Kamis malam hari, mubaligh yang lahir di Asahan, Sumatera Utara, itu sedang berada di kompleks Kantor BP, Jalan Sei Harapan, Batam. Dia berceramah usai Salat Isya berjamaah di sana.

"Jumat, 10 Agustus 2018, ada agenda. Subuh di Masjid Al Iman Tiban Mec Dermot, khutbah Jumat di Masjid Jabal Arafah, ashar di Masjid Al Munawarah Anggrek Sari, isya (mengisi) tabligh akbar di Lapangan Bola Bengkong Sadai," jelas Ustaz Abdul Somad dalam pesan singkatnya, Kamis (9/8) malam.


Nama pendakwah yang juga dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim Riau tersebut sempat santer direkomendasikan sebagai calon wakil presiden RI oleh Ijtima GNPF Ulama sejak pekan lalu. Namun, akhirnya UAS menolak maju di Pilpres 2019.

Seperti diketahui, calon presiden Prabowo Subianto telah menunjuk Sandiaga Uno sebagai pendampingnya untuk maju pemilihan presiden atau Pilpres 2019. Penunjukan Sandiaga sebagai calon wakil presiden (Cawapres) diungkapkan langsung Prabowo Subianto dalam konfrensi pers di kediamannya, di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (9/8).

"Untuk maju sebagai calon presiden dan wakil presiden Republik Indonesia untuk merebut 2019-2024 adalah sebagian kepercayaan yang diberikan kepada kami berdua adalah suatu kepercayaan yang sangat besar," ujar Prabowo.

"Kami sebagai anak bangsa sebagai insan hamba Tuhan akan memohon kekuatan dari yang maha kuasa Allah subhanahu ta'ala agar tidak mengecewakan kepercayaan yang diberikan kepada kami berdua ini," katanya menambahkan.

Menurut Prabowo, koalisi yang dibentuk oleh Partai Gerindra, PAN, dan PKS telah terbentuk secara de facto, bukan dibentuk dua atau lima hari yang lalu. Koalisi itu, kata dia, bermula dari tanggung jawab bersama sejak bersama-sama menghadapi berbagai masalah yang pelik terutama dalam Pilkada Gubernur DKI 2017 lalu. Adanya koalisi tersebut memastikan Partai Demokrat tidak bergabung untuk mendukung Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Sebelumnya, Jokowi resmi mendeklarasikan diri sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Dalam kesempatan itu, Jokowi juga memutuskan KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres yang akan mendampinginya. Keputusan dirinya kembali maju setelah mendengar masukan dari ulama, ketua umum parpol, relawan, dan masyarakat luas.

"Maka, dengan mengucap bismillah saya memutuskan kembali mencalonkan diri sebagai calon presiden," ujarnya, di Jakarta Pusat, Kamis (9/8).

Jokowi melanjutkan, setelah melalui perenungan dan mendengar masukan dan saran dari elemen masyarakat, capres pejawat itu memutuskan jika KH Ma'ruf Amin dipilih sebagai cawapres. "Maka, saya memutuskan dan mendapat persetujuan dari parpol, yang akan mendampingi saya sebagai calon wakil presiden (cawapres) adalah KH Ma'ruf Amin," ucapnya.