Memprihatinkan, Ruang Guru SMKN 2 Tanah Putih Rohil Berada di Bawah Tangga

Memprihatinkan, Ruang Guru SMKN 2 Tanah Putih Rohil Berada di Bawah Tangga

RIAUMANDIRI.CO, PEKANBARU - Anggota Komisi V DPRD Riau yang membidangi pendidikan menyoroti ruangan guru di Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) Negeri 2 Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) dalam kondisi memprihatinkan.

"Saya melihat kondisi ruangannya yang sempit berada di bawah tangga. Kalau sekolah lain ruangan tersebut mungkin dijadikan gudang. Ini malah dijadikan ruangan guru, kepala sekolah dan ruangan tata usaha," kata anggota Komisi V DPRD Riau, Husaimi Hamidi, di Pekanbaru, Senin (30/7/2018).

Dia menceritakan dari hasil kunjungannya beberapa waktu lalu, sejumlah guru sebelum memulai aktivitas belajar mengajar berkumpul di ruangan kantor yang tidak luas tersebut.


Selain itu, terdapat juga peralatan seperti lemari bekas dan buku yang menambah sempit ruangan.

"Ruangan ini menjadi ruangan multifungsi. Selain untuk menerima tamu, juga digunakan sebagai ruangan rapat serta tempat semua perabotan seperti lemari, buku, dan peralatan lain-lain," ujar Husaimi.

Keterbatasan ruangan ini dinilainya, karena banyaknya siswa yang ditampung membuat sekolah kekurangan kelas. Hal seperti ini seringkali terjadi di sekolah-sekolah, terutama sekolah yang berada di daerah.

Dikatakannya, hal ini juga terjadi karena kurangnya perencanaan dalam mendirikan sekolah, sehingga di satu tempat kadang kekurangan murid, di tempat lain kelebihan murid. Apalagi di daerah memiliki tipikal jumlah penduduk yang merata, berbeda dengan di kota.

"Untuk pendirian sekolah, harusnya ada perencanaan yang matang, sehingga penempatan siswa pun untuk di daerah bisa merata," ujar Husaimi.

Pihaknya berencana akan mengajukan penambahan ruangan dan fasilitas lain di SMK itu dalam APBD 2019 mendatang, sehingga proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik.

Selain penambahan ruang,juga akan mengusulkan pembuatan pagar di sekeliling sekolah tersebut, sebab sejak sekolah tersebut didirikan sudah beberapa kali disatroni maling.

Dia menambahkan, telah beralihnya kewenangan SMK/SMA dari kabupaten/kota ke Pemprov seharusnya perhatian dan anggaran dapat meningkatkan fasilitas dan kapasitas sekolah-sekolah yang ada.