Taja Sosialisasi Pembuatan Pupuk Kompos, Ini yang Disampaikan Ketua PKK Rohul

Taja Sosialisasi Pembuatan Pupuk Kompos, Ini yang Disampaikan Ketua PKK Rohul

RIAUMANDIRI.CO, PASIR PENGARAIAN - Sebanyak 56 orang peserta penyuluh di Kabupaten Rokan Hulu, mengikuti pelatihan pembuatan pupuk kompos, Senin (30/7/2018) di Hotel Gelora Pasir Pengaraian. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Hortikultura Rokan Hulu, bekerjasama dengan TP-PKK Kabupaten Rokan Hulu.

Ketua TP-PKK Kabupaten Rokan Hulu, Hj Peni Herawati, menyampaikan terselenggaranya kegiatan tersebut merupakan dorongan dari TP-PKK dalam rangka meningkatkan hasil pertanian masyarakat dengan biaya yang relatif murah yang bahan bakunya berasal dari pupuk organik buatan manusia yang dibuat dan diproses pembusukan sisa-sisa bahan organik seperti tanaman maupun hewan.

Proses pengomposan dapat berlangsung secara aerobik yaitu melibatkan oksigen dan anaerobik atau tanpa menggunakan osigen di dalam prosesnya. Proses dekomposisi atau penguraian inilah yang menjadikannya disebut sebagai pupuk kompos.


“Selain murah, pembuatan pupuk kompos sangat mudah didapatkan dan sederhana pembuatannya. Selain itu kompos juga menciptakan lingkungan yang baik bagi kehidupan jasad renik sehingga tanah menjadi subur. Hal ini akan membantu pertumbuhan tanaman,” terang Ketua TP-PKK Rohul, Hj Peni Herawati.

Sementara itu, Bupati Rokan Hulu, H Sukiman, menegaskan untuk memenuhi kebutuhan sandang dan pangan masyarakat, penyuluh diminta serius mengikuti pelatihan pembuatan kompos tersebut untuk dapat di implementasikan ke petani yang ada di Rokan Hulu, dengan tujuan untuk mendukung pertananan pangan nasional.

“Jadi para penyuluh ini harus serius mengikuti, bagaimana membuat kompos. Harus dimanfaatkan secara benar. Karena penyuluh ini nantinya yang akan menyalurkan ilmunya kepada petani. Agar warga paham membuat dan memanfaatkan pupuk kompos,” imbau Bupati Rohul.

Selain kepada peserta penyuluh, Bupati Rokan Hulu juga meminta seluruh TP-PPK Kecamatan dan Desa supaya proaktif dalam mendukung penggunaan kompos ini. Karena selain menghemat juga berdampak baik bagi tanah.

“Jadi, kegiatan ini sangat baik dan perlu diapresiasi karena dinilai baik dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari hasil pertanian. Artinya, jika suatu masa nanti terjadi embargo, kalau tak ada hasil pertanian, ekonomi akan rusak,” pungkasnya. 


Reporter: Agustian